Banjir kembali melanda dua Dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Air merendam 25 lebih rumah warga hingga fasilitas umum.
Pantauan Fuad Reporter Maja FM Mojokerto, air akibat luberan Sungai Watu Dakon itu mulai mengenangi perkampungan sejak Sabtu (1/2/2020) dini hari, dan hari ini Senin (3/2/2020) air sudah masuk ke rumah warga di dua dusun.
Dari data yang didapat dari Badan Penaggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menyebutkan, hingga Senin, air akibat luberan Sungai Watu Dakon sudah mengenangi sebayak 29 rumah warga. 25 rumah di Dusun Bekucuk dan 4 rumah di Dusun Tempuran, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Djoko Supangkat Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan hingga saat ini banjir akibat luapan Sungai Watu dakon sudah masuk ke rumah warga. Data anggota di lapangan menyebutkan terdapat 29 rumah yang tergenang dan hingga sampai saat ini air debit air terus meningkat.
“Meski di sini (Mojokerto) tidak hujan kondisi seperti ini akan terjadi. Karena ini banjir diaibatkan luapan sungai dari Jombang yang mengalir ke Mojokerto dan ini rutin terjadi tiap tahun,”jelasnya.
Tak hanya rumah, banjir akibat luapan sungai juga mengenangi hektaran sawah juga fasilitas umum di Desa Tempuran. Seperti Sekolah, Balai Desa hingga Gereja.
Sementara itu Imam Saifudin Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto menyebutkan, hingga kini kondisi banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko Mojokerto terpantau mengalmi kenaikan.
“Kalau trennya terus meninggi, tak menutup kemungkinan akan di buka dapur umum seperti tahun sebelumnya,”tuturnya.
Sebab, lanjut Imam sejauh ini sudah puluhan rumah yang tergenang banjir di tambah terdapat fasilitas umum yang juga terdampak banjir, seperti Gereja, Sekolah dan Balai Desa.
“Untuk ketinggian banjir bervariasi, sebagian rumah sudah mencapai selutut orang dewasa dan di jalan di atas mata kaki,”
Hingga Senin (03/02) pagi, anggota Tangana Kabupaten Mojokerto juga sudah turun ke lokasi untuk membantu melakukan evakuasi barang barang dan perabotan rumah tangga milik warga dan juga sekolahan yang terendam banjir.
“Anggota akan tetap berada disini bersama OPD lain untuk terus bersiaga dan melakukan pemantauan di lokasi Banjir,” tandasnya. (rst)