Empat hari banjir merendam dua dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Djoko Supangkat Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengatakan bahwa banjir tak segera surut karena tersumbatnya aliran sungai di Dam Sipon di Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg.
“Selain karena intensitas hujan tinggi sehingga sungai Watu Dakon meluap, penyebab utamanya yaitu aliran air di Dam Sipon tersumbat sampah dan ranting,” ujarnya kepada Fuad Maja FM, Rabu (5/2/2020) pagi.
Berhubung Dam Sipon berada di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, BPBD Kabupaten Mojokerto lantas melakukan rapat bersama BPBD Provinsi Jawa Timur untuk mengatasi hal tersebut.
Muhammad Zaini Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat tersebut, BPBD Jatim akan meminta bantuan anggota TNI untuk berupaya membuka sumbatan di Dam Sipon.
“Kemarin kita usulkan meminta bantuan penyelam dari marinir dan juga BPBD Provinsi untuk mengurai sumbatan di Dam Sipon. Semoga bisa segera terealisasi dan teratasi,” jelasnya
Banjir melanda dua Dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto sejak Sabtu (1/2/2020) hingga hari ini Rabu (5/2/2020) air masih mengenangi puluhan rumah warga.
Data Badan Penaggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto hingga Rabu (5/2/2020) air akibat luberan Sungai Watu Dakon, sebanyak 40 lebih rumah warga di Dusun Bekucuk dan di Dusun Tempuran, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Mojokerto terendam banjir.
Tak hanya rumah, banjir akibat luapan sungai juga mengenangi hektaran sawah juga fasilitas umum di Desa Tempuran. Seperti sekolah, balai desa hingga gereja.(fad/iss/ipg)