Tim Siaga Bencana Hidrometeorologi Jatim belum tuntas membersihkan Kali Buntung di bawah Layang Waru arah Surabaya, Selasa (21/1/2020) malam, karena masih ada bangkai hewan dan kayu gelondongan yang tersangkut di bawah jembatan.
Padahal, sudah lebih dari tujuh ton sampah dan eceng gondok yang berhasil dikeluarkan dari sungai dengan bantuan alat berat eskavator long hand, lalu diangkut ke tempat pembuangan di Tambak Oso, Waru, Sidoarjo dengan dump truck.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur yang menyaksikan langsung proses bersih-bersih Kali Buntung mengatakan, dia berharap pembersihan Kali Buntung ini bisa dilakukan oleh segenap elemen Tim Siaga Bencana Hidrometeorologi sampai tuntas.
“Bangkai-bangkai binatang dan kayu gelondongan besar, padahal sudah dipotong pakai senso (gergaji kayu), harus dikeluarkan, supaya aliran airnya lancar. Sehingga kami bisa mencegah, banjir jangan sampai ke Juanda,” ujarnya.
Sebelumnya, Khofifah menjelaskan, program bersih-bersih Kali Buntung dan Kali Sinir yang sudah dilakukan selama dua hari sejak Senin (20/1/2020) berangkat dari peringatan Prof. Dr. Syamsul Maarif.
Prof. Syamsul yang merupakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana pertama di Indonesia (2008-2015) itu menyampaikan, dengan intensitas hujan tinggi seperti sekarang, ada indikasi banjir terjadi sampai Juanda.
“Jikalau, beberapa titik yang bisa memberikan ruang aliran air tersumbat. Antara lain Kali Buntung dan Kali Sinir,” kata Khofifah.
Dia mengatakan, peringatan khusus dari Prof Syamsul Maarif itu harus menjadi kewaspadaan bersama. Dia tidak ingin, banjir sampai melanda kawasan Juanda, apalagi sampai ke Bandara.
Pemprov Jatim berharap, kegiatan bersih-bersih kali ini menjadi referensi bagi daerah lain di Jawa Timur supaya masing-masing Pemkab dan Pemkot di Jatim melakukan normalisasi di sungai masing-masing.
“Sebetulnya kami juga sudah membuat surat edaran untuk masing-masing (Pemkab/Pemkot) melakukan pengerukan sungai. Berikutnya, kami juga berharap penertiban bantaran sungai,” ujarnya.
Sinergi dan koordinasi secara berkelanjutan antara Pemkab/Pemkot dan Pemprov Jatim, KKN Brantas Tuntas, juga Relawan Jogo Kali dan relawan pecinta sungai lainnya juga dia harapkan terus terjalin.
“Mari kita jadikan sungai ini sebagai beranda depan rumah kita semua. Habitat sungai bisa hidup, dan kita juga bisa menikmati sungai yang indah,” katanya.(den/iss/ipg)