Sabtu, 23 November 2024

64 Persen Wilayah Indonesia Masuk Kemarau

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Dr Indra Gustari Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG. Foto: Muhammad Zulfikar

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, berdasarkan evaluasi akhir Juni lalu, sebanyak 64 persen wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

“Jadi masih ada 36 persen wilayah kita yang musim hujan,” kata Dr Indra Gustari Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG saat konferensi video di Jakarta, Minggu (19/8/2020).

Wilayah-wilayah yang berada di musim hujan masih berpotensi mengalami curah hujan tinggi. Itu termasuk pula daerah-daerah yang belum teridentifikasi musim kemaraunya.

Hasil evaluasi itu, kata dia, sejalan dengan titik pengamatan di permukaan yang dinamakan pos hujan. Berdasarkan data atau peta pos hujan, daerah Jawa Barat, Bali sampai Nusa Tenggara sudah 21 hari, bahkan satu bulan tidak hujan.

“Bahkan ada satu titik di Kupang sudah 70 hari tidak turun hujan,” kata dia dilansir Antara.

Terkait curah hujan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang baru saja dilanda banjir bandang, BMKG melihat curah hujan cukup tinggi di daerah tersebut hampir sepanjang tahun.

“Hampir sepanjang tahun curah hujannya di atas 50 milimeter dan puncak hujan di daerah Kecamatan Masamba, yaitu akhir Maret dan Juni,” ujarnya.

Berdasarkan titik pengamatan di permukaan, menurut Indra Gustari, curah hujan di Kabupaten Luwu Utara pada 13 Juli atau pada saat terjadi banjir bandang sebenarnya tidak tinggi dan berada di kriteria rendah, yaitu di bawah 50 milimeter selama 10 hari.

Namun, curah hujan sebelumnya, tepatnya 12 Juli, tergolong tinggi, yaitu di atas 50 milimeter dalam 10 hari. Sehingga banjir bandang tersebut tidak hanya disebabkan curah hujan pada 13 Juli, namun akumulasi dari hari sebelumnya.(ant/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs