Ridwan Mubarun Camat Tambaksari Kota Surabaya mengatakan, hari ini Rabu (6/5/2020) sembako yang dibagikan ke masyarakat di Kecamatan Tambaksari berupa paket sembako dari Joko Widodo Presiden.
“Jumlahnya 2.058 paket sembako. Berisi Beras 10 kg, Minyak Goreng 1 liter, gula 1 kg, dan teh 1 pack atau 25 biji,” ujar Ridwan kepada suarasurabaya.net, Rabu (6/5/2020).
Sembako Presiden ini diberikan kepada warga terdampak Covid-19. Artinya masyarakat yang penghasilannya terganggu akibat wabah Covid-19.
“Ini warga terdampak Covid-19 di luar MBR dan PKH,” ujarnya.
Menurut informasi yang diterima Ridwan, bantuan ini masih tahap pertama. Sebab, nanti ada tambahan bantuan sosial berupa uang tunai dari Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim masing-masing senilai Rp200 ribu.
“Kalau sembako ini nilainya sekitar Rp150 ribu. Nanti ada lagi mendapat bantuan dari Provinsi dan Pemkot Surabaya, masing-masing Rp200 ribu, jadi Rp400 ribu, itu informasi yang saya dengar berupa uang,” katanya.
Pendistribusian langsung dilakukan tim dari 8 Kelurahan dan dibantu pengurus RT/RW. Dibagikan langsung ke rumah warga sesuai daftar nama dan alamat.
Pembagian bansos ini juga langsung dilaporkan ke aplikasi lawancovid-19.surabaya.go.id yang selama ini disiapkan Pemkot Surabaya.
“Laporannya di aplikasi langsung letika di lokasi, penerimanya sesuai NIK. Pelaporan penerimaan sembako ini juga difoto dan dientry ke aplikasi oleh petugas kelurahan,” kata Ridwan.
M. Fikser Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Covid-19 Surabaya membenarkan kalau pelaporan distribusi sembako harus dilakukan di lapangan melalui aplikasi. Hal ini agar bansos benar-benar tepat sasaran dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Semacam aplikasi untuk penyerahan. Penerimanya kita cocokkan dengan nomor NIK. Setelah petugas sampai di rumah, penerima juga bisa mencocokkan. Kalau benar maka di-approve kemudian difoto dimasukkan ke aplikasi,” kata Fikser.
Sebelumnya, Hendro Gunawan Sekretaris Daerah Kota Surabaya mengatakan, data terdampak Covid-19 sementara ini 27.023 KK. Data ini bergerak dinamis setiap waktunya, sehingga nantinya apabila ada warga Surabaya yang terdampak Covid-19 dan belum mendapatkan bantuan, maka warga bisa mengajukan melalui RW.
“Karena RW adalah garda terdepan yang lebih mengetahui kondisi masyarakatnya,” kata Hendro.(bid/tin/rst)