Sebanyak 197 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) masih berada di Rusun Pemkot Batam di Tanjunguncang, menunggu waktu kepulangan ke daerah masing-masing.
Didi Kusmarjadi Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Jumat (5/6/2020), menyampaikan 13 orang TKI baru pulang ke daerahnya pada Kamis (4/6/2020), dan tersisa 197 orang yang masih menunggu pemulangan.
“Dua orang ke Pekanbaru, seorang ke Palembang, seorang ke Jakarta, 3 ke Surabaya dan 6 ke Lampung,” kata dia, dilansir Antara.
TKI itu tiba di Pelabuhan Internasional Batam Centre pada 21 Mei 2019, dan baru saja menyelesaikan masa karantina selama 14 hari, sehingga mereka sudah bisa kembali ke daerah asalnya.
Ia mengatakan, pemulangan TKI itu dilakukan secara mandiri, sehingga tergantung kesiapan masing-masing pekerja migran itu. Selama berada di Rusun Pemkot Batam di Tanjunguncang, seluruh biaya ditanggung pemkot setempat.
Leo Putra Sekretaris Dinas Sosial Kota Batam menyatakan pihaknya telah mengeluarkan dana ratusan juta untuk karantina lebih dari 200 TKI yang tiba di Batam akhir Mei itu.
“Pemkot menyiapkan dana sekitar Rp3 miliar untuk karantina COVID-19,” katanya.
Tidak hanya TKI yang pulang melalui Batam, melainkan juga warga yang dikhawatirkan terpapar virus corona, dari hasil penyisiran Dinkes.
“Mereka dikarantina hingga hasil tes usapnya keluar. Apabila hasilnya negatif maka diperbolehkan kembali ke kediaman masing-masing. Namun apabila hasilnya positif, maka langsung dipindahkan ke rumah sakit rujukan untuk diisolasi,” katanya. (ant/ang/ipg)