Ia menyebut, 12 jalan yang rusak itu masing-masing ruas jalan Domas-Gluran Ploso, Ruas Benter-Kalipadang, Cerme-Metatu, Dungus-Dampaan, Klotok-Babatan, Slempit-Cermenlerek, Kedungsumber-Tanahlandean, Dapet-Jombangdelik, Bulangkulon-Lundo, Munggugiyanti-Bulangkulon, Cermelor-Pandu, serta Bobo-Benowo.
“Untuk jalan dengan kerusakan kecil, dikerjakan oleh Unit Reaksi Cepat Dinas PU. Sementara kerusakan jalan yang belum direncanakan, Pemkab Gresik menggunakan dana insidentil,” kata Gunawan.
Terkait perbaikan kerusakan pada jalan milik provinsi atau jalan nasional yang diakibatkan oleh banjir, Gunawan mengaku bukan kewenangannya.
“Kami tidak bisa menganggarkan dana perbaikan untuk jalan provinsi dan jalan nasional, karena bukan kewenangan kami. Ibaratnya, saat ini untuk memperbaiki jalan kabupaten dan jalan lain kewenangan kabupaten saja dananya masih kurang,” katanya.
Namun, Gunawan berharap, perbaikan jalan bisa dilakukan, sebab pihaknya mendapat informasi bahwa perbaikan jalan tersebut sudah dikontrakkan.
“Informasinya pekerjaan akan segera dimulai ketika cuaca baik. Saat ini masih sering hujan dan keadaan jalan setempat masih banjir,” katanya.
Sebelumnya, banjir Kali Lamong atau anak sungai Bengawan Solo yang berada di Gresik, merendam sedikitnya tujuh kecamatan dan 23 desa di wilayah itu. Banjir paling parah merendam wilayah Kecamatan Cerme dan memutus akses jalan Desa Morowudi, dengan ketinggian air bervariasi dari 20 hingga 50 centimeter. (ant/ang)