Wagub Jatim: Water Bombing untuk Padamkan Arjuno Masih Dikaji

Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur mengatakan, pemadaman kebakaran hutan di Gunung Arjuno yang kembali terjadi sejak Jumat (11/10/2019) masih dikaji.

“Saya rasa, kondisi seperti itu dari tim teknis terkait, baik itu BPBD atau Dinas Kehutanan akan memberikan notifikasi,” ujarnya di Surabaya, kemarin, Sabtu (12/10/2019).

Sampai saat ini BPBD Jatim maupun BPBD kabupaten setempat masih berupaya titik api kebakaran hutan di Gunung Arjuno yang menyebabkan 200 hektare lahan hangus.

Upaya water bombing perlu dipertimbangkan karena menurut BPBD Jatim, biaya untuk mendatangkan helikopter itu tidak murah.

Sementara, bila pemadaman dilakukan secara manual personel gabungan kesulitan menuju lokasi kebakaran yang memang cukup curam.

Setidaknya butuh waktu antara 4-5 jam bagi personel gabungan untuk mencapai titik api kebakaran hutan di gunung yang mencakup wilayah Malang, Batu, dan Pasuruan itu.

Berdasarkan kajian BPBD Jatim, ada unsur kesengajaan oknum tertentu yang sengaja membakar lahan sehingga mengakibatkan kebakaran di Gunung Arjuno.

Karena itulah, sebagai langkah antisipasi, Emil Dardak mengajak semua pihak turut andil menjaga agar kebakaran hutan di Arjuno tidak semakin meluas.

Terutama, Emil mengajak para pendaki gunung. Dia meminta pendaki gunung turut serta dan aktif melakukan pencegahan kebakaran hutan.

“Kami tidak mengatakan para pendaki gunung yang menyebabkan kebakaran. Tetapi kami aja mereka membantu mencegah dan memantau,” katanya.

Salah satu yang dipesankan Emil kepada para pendaki gunung agar menghindari tindakan-tindakan yang mungkin bisa menyebabkan kebakaran seperti menyalakan api saat mendaki.

Penanganan kebakaran hutan, kata Emil memastikan, masih terus dilakukan. Para petugas pengamanan hutan Dinas Kehutanan dan Taman Nasional Hutan Raya masih bekerja.

“Lokasi kebakaran hutan dan lahan itu berada di lereng yang curam. “Teman-teman pamhut luar biasa. Kami sangat mengapresiasi kerjanya,” kata Emil.(den/dwi)