Wahyu P Kuswanda Humas Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Raya Gubeng Surabaya mengatakan, pengurukan galian barang bukti harus secepatnya dilakukan. Sebab, hujan yang akhir-akhir ini terus mengguyur Surabaya dapat memicu terjadinya keretakan di badan jalan.
Kondisi ini nantinya akan memperparah lubang galian berukuran 5×5 meter menjadi terendam air. Apabila air hujan masuk ke dalam tanah, dapat menyebabkan instabilitas badan jalan. Hal ini dapat membahayakan, karena lubang galian tersebut jaraknya sangat dekat dengan badan jalan sisi barat Jalan Raya Gubeng.
“Ini lebih ke masalah air. Untuk itu, harapannya galian basemen itu diuruk total. Lubang itu ditutup secepatnya. Hanya saja kendalanya, di sana masih ada proses hukum. Kami hanya bisa berharap galian barang bukti ini segera dituntaskan,” kata Wahyu, Senin (21/1/2019).
Wahyu juga tidak menampik, dengan adanya air yang masuk ke dalam tanah akan menimbulkan kelongsoran permukaan. Dia berharap penggalian barang bukti tidak lagi dilanjutkan dan lubang tersebut segera ditutup.
“Jelas. Namanya pekerjaan tanah itu musuhnya air. Dengan ada air tidak bisa dipadatkan dan menimbulkan kelongsoran. Kalau kami secara teknis merekomendasi jangan dilanjutkan. Segera ditimbun. Tapi memang dari sisi hukum bukan ranah kami. Kita berharap, masalah barang bukti ini tuntas,” jelasnya. (ang/wil/ipg)