Sabtu, 23 November 2024

Seto Mulyadi: Pers Saat Ini Tidak Ramah Anak

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Seto Mulyadi Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) saat berbincang dengan Maria penyiar SS di studio mini Radio Suara Surabaya dalam Pameran Pers HPN 2019 di Grand City, Surabaya, Sabtu (9/2/2019). Foto: Totok suarasurabaya.net

Media adalah alat yang cukup efektif dalam upaya membentuk perilaku anak. Jika media menampilkan hal-hal negatif maka jangan salahkan anak jika mereka juga akan mengembangkan perilaku dan karakter negatif, begitu juga sebaliknya. Hal ini disampaikan oleh Seto Mulyadi Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) kepada Maria penyiar SS di Studio Mini Radio Suara Surabaya dalam Pameran Pers di Grand City Convex, Surabaya, Sabtu (9/2/2019).

Pria yang akrab dipanggil Kak Seto ini juga mengungkapkan, kondisi sajian media untuk anak saat ini cukup memprihatinkan, lebih banyak konten negatif daripada postif, terlebih media sosial yang sulit terkontrol. Perlu ada upaya Berlian (Bersama Lindungi Anak). Melindungi dan mendidik anak memang perlu peran banyak orang.

“Selain media itu sendiri, mohon orang tua dan keluarga turut berperan serta. Lalu juga lingkungan sekitar keluarga, seperti lembaga RT dan RW, itu sangat efektif diberdayakan bekerja sama dengan media untuk melindungi anak dari pengaruh-pengaruh negatif,” kata Seto.

Seto juga menjelaskan, bahwa dirinya bersama lembaga yang dia naungi sedang mencanangkan Gerakan Nasional ‘Saya Sahabat Anak’ (Gernas Sasana) pada awal tahun 2019 ini.

“Kemarin, kami mohon dengan hormat kepada Presiden dan beberapa menteri untuk menjadi sahabat anak. Kami minta mereka bermain dengan gembira bersama anak-anak di halaman belakang Istana Merdeka. Permainannya tradisional seperti gobak sodor, kuda lumping, dan lainnya,” katanya.

Lalu, lanjut Seto, gerakan ini akan turun terus ke lembaga-lembaga di bawahnya, yakni Gubernur Sahabat Anak, Bupati Sahabat Anak, RT RW Sahabat Anak. Dan kemudian juga para orang tua sahabat anak, tentu termasuk wartawan sahabat anak, sutradara sahabat anak, penyusun tayangan televisi dan radio sahabat anak serta lembaga-lembaga yang lain.

Seto berharap, pers dapat menciptakan konten yang ramah anak. Bentuk-bentuknya berisi panduan anak-anak untuk membangun karakter yang positif dan bukan justru menjerumuskan.

“Mudah-mudahan dengan Hari Pers Nasional 2019 ini, menjadi momentum titik awal untuk kebangkitan kembali pers sebagai sahabat yang ramah anak,” ungkapnya. (wil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs