Sikap awak Kapal Perang Indonesia KRI Tjiptadi 381 yang tidak terprovokasi dengan kapal Vietnam, dinilai sudah tepat.
Djoko Susanto Pengamat Hubungan Internasional dari Unair menilai, justru ini menunjukkan kedewasaan anggota TNI AL dalam menghadapi aksi provokasi.
“Kapal Vietnman memang sengaja memancing agar ini menjadi kasus, kalau kemarin ada aksi balas TNI tentu ini akan menjadi persoalan sengketa, dan yang rugi Indonesia. Perairan itu klaim teritorialnya sudah benar, jadi jenisnya adalah penegakan hukum. Selanjutnya nota protes diplomatik dikeluarkan oleh Kemenlu,” terang Joko saat dihubungi suarasurabaya.net, Selasa (30/4/2019).
Direktur Eksekutif Stragtagem Indonesia ini juga menilai TNI AL sangat dewasa menyikapi ini, sekalipun sempat menyampaikan umpatan sebagai bentuk kejengkelan namun tindakan TNI dinilai sudah tepat.
“Sudah sesuai protap, kalau netizen atau masyarakat menilai TNI tidak tegas, itu karena mereka belum tahu saja konsekuensinya. Keliru juga TNI AL kalau terpancing dan membalas, ini sangat berbeda dengan Ambalat,” terangnya.
Dalam video yang beredar, kapal Perikanan Vietnam melakukan Provokasi terus mulai dari memotong Halu Kapal sampai menabrakkan Kapal agar anggota TNI di KRI Tjiptadi 381 marah.
“Kapal perikanan Vietnam itu bukan angkatan perang, kalau sampai TNI terprovokasi itu sudah to much,” tambah Joko.
Saat ini, hubungan diplomasi Indonesia dengan negara tetangga secara umum baik, namun dengan kejadian penegakan hukum di perairan Indonesia membuat beberapa negara seperti Vietnam kerepotan. Sebelumnya mereka ambil untung, namun belakangan tindakan tegas Indonesia membuat mereka kerepotan. (rst)