Jumat, 22 November 2024

Presiden: Pendidikan Kebencanaan Harus Gencar Dilakukan di Daerah Rawan Bencana

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden meninjau simulasi program Taruna Siaga Bencana (Tagana) Masuk Sekolah sebagai salah satu upaya pendidikan mitigasi bencana, di SD Negeri Panimbang Jaya 1, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (18/2/2019). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Banten hari ini, Senin (18/2/2019), meninjau langsung simulasi program Taruna Siaga Bencana (Tagana) Masuk Sekolah sebagai salah satu upaya pendidikan mitigasi bencana.

Peninjauan dilakukan di SD Negeri Panimbang Jaya 1, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Tiba di lokasi pukul 09.00 WIB, Presiden langsung meninjau para pengajar memberikan pendidikan kebencanaan kepada siswa siswi. Untuk memudahkan para murid, tahapan keselamatan bencana dikemas dalam bentuk sebuah lagu.

“Kalau ada gempa lindungi kepala, kalau ada gempa masuk ke kolong meja. Kalau ada gempa hindari kaca, kalau ada gempa pergi ke titik kumpul,” demikian bunyi syair lagu yang dinyanyikan siswa-siswi.

Kegiatan simulasi berikutnya, para siswa dilatih untuk tanggap dalam merespon sirine tanda bencana berbunyi. Begitu sirine dibunyikan, mereka tampak tertib mengikuti semua instruksi dan berkumpul di titik kumpul yang telah ditentukan.

Usai peninjauan, Presiden mengaku senang melihat para siswa yang tanggap ketika mengikuti simulasi bencana. Ia mengatakan yang paling penting, pendidikan kebencanaan ini telah dimulai.

“Tadi kita tes anak yang sudah, saya kira nangkepnya cepat dan bisa mempraktikkan,” kata Jokowi.

Presiden berharap pendidikan kebencanaan terus dilakukan, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana.

“Ini akan dilakukan di semua provinsi, yang rawan bencana. Diutamakan, diprioritaskan yang rawan bencana,” harap Presiden.

Pada kesempatan itu, Dwikorita Karnawati Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, radar untuk memantau tsunami telah terpasang di Serang.

“Nanti akan dilanjutkan dengan dua lagi di tempat yang lain, tapi masih bulan Maret nunggu. Satu-satu ini kita selesaikan,” ucapnya.

Sementara itu, terkait rumah warga terdampak tsunami Selat Sunda yang terjadi 22 Desember 2018 lalu, Presiden menuturkan bahwa ada sekitar 800 rumah warga yang perlu diperbaiki.

Jokowi juga telah memerintahkan Doni Monardo Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyelesaikan masalah rumah warga ini terlebih dahulu.

“Di sini ada 800-an rumah yang tadi sudah diputuskan dengan Bu Bupati, dengan Pak Gubernur, dengan Pak Kepala BNPB untuk diberikan dalam bentuk uang saja. Sehingga mereka bisa cepat dikerjakan di lapangan dan saya sudah setuju tadi,” katanya.

Saat melakukan peninjauan, Presiden didampingi Agus Gumiwang Kartasastima Menteri Sosial, Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan, Dwikorita Karnawati Kepala BMKG, Doni Monardo Kepala BNPB, dan Wahidin Halim Gubernur Banten. (rid/ipg)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs