Jumat, 22 November 2024

Presiden: Pembangunan SDM Butuh Fokus dan Sinergi Kementerian

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden memberikan arahan dalam rapat kabinet terbatas dengan para menteri di bawah koordinasi Menko PMK, Kamis (31/10/2019), di Kantor Presiden, Jakarta. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden, hari ini, Kamis (31/10/2019), memimpin rapat kabinet terbatas dengan para menteri di bawah koordinasi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Dalam pengarahan di awal rapat, Presiden menegaskan Indonesia dengan sumber daya alam dan kekuatan pasarnya memungkinkan negara untuk terlepas dari jerat jebakan pendapatan menengah.

Sumber daya alam yang dimiliki, memungkinkan Indonesia melakukan industrialisasi yang akan menggerakkan perekonomian. Sementara, kekuatan pasar dengan daya beli masyarakat yang semakin meningkat menjadi kekuatan ekonomi tersendiri.

Meski demikian, Jokowi menyebut kunci utama Indonesia untuk dapat terus melaju bukan terletak pada dua hal di atas, melainkan pada pembangunan sumber daya manusianya.

“Kunci utama dari lompatan yang ingin kita raih adalah tetap ada di sumber daya manusia, pembangunan sumber daya manusia. Apalagi bonus demografi kita saat ini antara 2015-2035 ini adalah benar-benar harus menjadi fokus dan konsentrasi kita semuanya,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta.

Pembangunan sumber daya manusia tersebut, lanjut Jokowi, memerlukan sinergi yang kuat antarkementerian. Tidak bisa terkotak-kotak apalagi terpusat pada satu kementerian saja.

Presiden menyebut, upaya untuk membangun sumber daya manusia Indonesia masih belum terfokus meski memiliki anggaran yang cukup banyak.

Dari sisi kesehatan misalnya, Kementerian Kesehatan memiliki anggaran sekitar Rp132 triliun. Tapi, anggaran yang besar dari kementerian biasanya tersebar pada beragam program yang menyebabkan tidak optimalnya penggunaan anggaran yang ada.

Presiden berharap, anggaran yang besar tersebut dioptimalkan, fokus pada beberapa program prioritas yang dampaknya dapat langsung nyata terlihat dan dirasakan oleh masyarakat.

“Ini tolong betul-betul fokus kepada urusan yang namanya ketercukupan asupan gizi makanan tambahan, yang berkaitan dengan pola hidup sehat, yang berkaitan dengan pencegahan penyakit itu betul-betul menjadi sebuah area yang harus kita kerjakan,” tegasnya.

Sementara itu, untuk sektor lainnya yang juga harus disentuh dengan titik berat pada fokus pelaksanaan program dan sinergi antarkementerian, menurut Presiden adalah upaya penanggulangan narkoba beserta rehabilitasinya, pendidikan etika dan budi pekerti, pendidikan kebencanaan, dan pemahaman terhadap ideologi Pancasila.

“Ini penting karena apa pun SDM kalau kita masih belum bisa menyelesaikan, urusan itu, akan sangat sulit karena nanti berkaitan dengan kriminalitas, berkaitan dengan kenakalan remaja,” imbuhnya.

Lalu, dari di sisi ketenagakerjaan, Jokowi menginstruksikan peningkatan relevansi materi-materi di balai latihan kerja yang ada di seluruh Indonesia dengan kebutuhan dunia kerja dan industri terkini.

Selain itu, para peserta juga harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang siap digunakan dunia industri setelah menjalani pelatihan.

“Oleh sebab itu, terus dilakukan reskilling dan upskilling untuk angkatan kerja kita agar memiliki competitiveness yang baik, karena tahun depan akan ada yang namanya Kartu Prakerja. Jadi, tolong betul-betul disiapkan mulai sekarang,” tandasnya. (rid/iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs