Jumat, 22 November 2024

Polisi: Besok Tim Labfor Datang Selidiki Penyebab Kontainer Meledak

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
AKBP Antonius Agus Rahmanto Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Minggu (22/12/2019).Foto: Anggi suarasurabaya.net

Tim Laboratorium Forensik akan dilibatkan untuk memastikan penyebab ledakan kontainer di Depo Tanto 2, pada Jumat (20/12/2019) pagi. Ini disampaikan AKBP Antonius Agus Rahmanto Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Minggu (22/12/2019).

“Ada beberapa spekulasi terkait itu. Namun tetap, pihak Puslabfor yang berhak. Pasti nanti arahnya ke apa isinya dan penyebab kontainer meledak. Besok Puslabfor baru datang. Kita harap ada penyebab pasti,” kata Agus.

Terkait ada atau tidaknya unsur kelalaian, kata dia, pihaknya juga masih belum bisa memastikan. Untuk itu hasil laboratorium forensik diperlukan. Termasuk mencari tahu apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan SOP.

“Upaya hukum tetap kita melihat ketika ada yang tidak sesuai dengan SOP atau lalai. Namun, kita lihat dulu penyebabnya apa. Baru kemudian, siapa yang bertanggung jawab,” kata dia.

Sampai saat ini, lanjut dia, sudah ada 6 saksi yang dimintai keterangan. Saksi tersebut tak lain adalah pekerja yang menjadi korban ledakan dan masih menjalani perawatan di RS PHC Surabaya.

Kondisi mereka mulai stabil, sehingga perlahan sudah bisa dimintai keterangan oleh penyidik. Selain itu, penyidik juga sudah melayangkan surat panggilan terhadap pemilik kontainer.

Sebelumnya, kontainer yang meledak dan terbakar itu tidak hanya memuat mebel saja. AKP Dimas Ferry Anuraga Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengatakan, kontainer itu juga memuat triplek dan lem merek fox.

Menurutnya, lem tersebut mempunyai kandungan gas tertentu yang dimungkinkan bisa memicu terjadinya kebakaran. Hal itu juga dikuatkan dengan keterangan saksi, saat berusaha menurunkan barang-barang di dalam kontainer.

“Isinya memang campuran ada mebelnya, ada tripleknya terus ada juga lem merk Fox. Jadi, lem ini kan punya kandungan gas tertentu, ya mungkin tadi cukup panas. Untuk penyebab resmi kami masih menunggu dari labfor,” kata Dimas pada suarasurabaya.net.

Saat itu barang-barang kondisinya diikat dengan tali. Untuk melepaskan tali itu, saksi menggunakan korek api. Saat dinyalakan, api dengan cepat menyambar ke seluruh barang di dalam kontainer. Diduga, ada udara panas dan gas dari lem itu yang memicu terjadinya ledakan dan kemudian menimbulkan kebakaran.

Namun demikian, Dimas mengaku belum mengetahui pasti jenis gas dari lem tersebut. Untuk pastinya, pihaknya masih menunggu hasil dari tim laboratorium forensik.

“Ketika korek ini dinyalakan nyamber lah udara panas bercampur dengan gas di dalam kontainer itu. Cuman untuk jenis gasnya apa kami masih belum tahu. Kami masih koordinasi dengan labfor,” ujarnya.

Ada 6 orang menjadi korban ledakan kontainer di Jalan Tanjung Tembaga, Perak, Surabaya pada Jumat (20/12/2019) pagi kini dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah sakit PHC Perak Surabaya. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu. (ang/iss)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs