Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur (Wagub) Jatim mengatakan, pemerintah provinsi akan introspeksi diri setelah gagalnya lelang pengadaan seragam gratis untuk SMA/SMK di Jawa Timur.
“Kami akan introspeksi, dari sisi aturan, persyaratan, lingkupnya. Apakah harganya kemurahan? Spesifikasinya gimana? Itu akan kami lihat dengan seksama,” ujarnya di Kantor Diskominfo Jatim, Senin (9/9/2019).
Dia tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan untuk melelang ulang pengadaan seragam gratis ini. Menurutnya, Biro Adminsitrasi Pembangunan dan Dinas Pendidikan masih menelaah ini.
“Karena begini, dari proses gagal kemudian lelang ulang enggak harus cepet-cepetan. Kebetulan saya tidak secara mikro terlibat. Tapi sekilas yang saya pahami, ini sedang ditelaah dulu,” ujarnya.
Apa artinya lelang ulang kalau akhirnya gagal lagi, begitu kata mantan Bupati Trenggalek itu. Dia pun akan mempertimbangkan saran DPRD Jatim untuk mengalihkan anggaran seragam.
“Saya kira sekarang P-APBD sudah disepakati, mau tidak mau ini harus di-carry over (dialihkan), kalau memang demikian. Semua usulan tentu akan dipertimbangkan dengan baik,” ujarnya.
Emil mengakui, pengadaan seragam gratis ini sudah lewat dari waktu yang seharusnya. Ini juga menjadi pertimbangan Pemprov Jatim untuk melakukan lelang ulang pengadaan seragam ini.
“Ya memang kenyataanya ini sudah kelewat dari masa waktunya. Akan jadi pertimbangan. Satu kalau kita lelang ulang, dilelang ulang seperti apa supaya tidak gagal lagi?” Ujarnya.
Dia juga akan mengatensi hasil simulasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) yang menyatakan, tidak ada pabrik yang mampu mengerjakan seragam dalam waktu kurang dari lima bulan.
“Ya, kami serius menjadikan itu sebagai atensi. Ini memang harus hati-hati dalam melakukan lelang ulang lagi, jangan sampai terjadi kegagalan lagi. Kasihan juga masyarakat yang beharap-harap,” katanya.
Meski demikian, dia menyatakan, dirinya dan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim hanya meneruskan program pengadaan seragam gratis ini dari pemimpin pendahulunya.
Dia bilang, pengadaan seragam gratis ini diprogram pada APBD 2019 yang dibahas pada 2018 lalu. Karena niat program ini baik, dia dan Khofifah pun meneruskannya pada tahun anggaran ini.
“Kami akan me-review urgensinya. Bahwa ternyata siswa-siswi sudah beli kain dan sebagainya, itu jadi pertimbangan. Di sektor pendidikan, ada beberapa hal yang bisa bermanfaat dari situ (anggaran seragam,red).”(den/iss)