Korban ledakan kontainer di Tanjung Tembaga, Perak, Surabaya masih syok dan belum bisa bercerita soal kejadian yang menimpa mereka.
Darwin salah satu keluarga korban ledakan yang bernama Mahendra Satria Puntadewa (25) warga Pesapen Tengah mengatakan, saudaranya tersebut menderita pendarahan di bagian otak.
“Saudara saya yang parah. Saudara saya ada di belakangnya (kontainer, red). Mungkin paling parah. Kejadiannya belum tahu. Belum bisa cerita. Kebetulan saya gak ada di lokasi,” ujar Darwin di lokasi pada Jumat (20/12/2019).
Ia menjelaskan, semua korban belum bisa diajak bicara. Sebelumnya ia mengaku sempat mencoba menanyai satu persatu korban di ruang IGD. Katanya, hanya Wahyudi Subu (25) warga Lohayong Timur, NTT yang sedikit bisa diajak bicara.
“Wahyudi bukan saudara saya. Kebetulan ia orang timur (Nusa Tenggara, red), saya juga orang timur. Mangkanya kalau saya ngomong sama dia agak enak,” jelasnya.
Ia mengatakan, Wahyudi mengalami luka paling ringan. Saat ini, ia menderita menggigil dan bengkak di bagian tangan. “Tadi sempat gak mau operasi, tapi sekarang sudah mau operasi,” katanya.
Meski Wahyudi mengalami luka paling ringan, ia juga belum bisa diajak bicara banyak soal kejadian ledakan yang menimpanya. Informasi yang didapat Darwin, saat itu Wahyudi berada di luar kontainer.
“Untuk kejadiannya belum ada yang bisa cerita. Dia aja yang paling sadar, masih bingung. Kenapa, apa, belum tau. Dia hanya ingat dentuman saja, sekian detik saja. Tiba-tiba udah gak sadar,” katanya. (bas/dwi/ipg)