Sabtu, 23 November 2024

Konser Dewa 19 Dibatalkan, Fahri Hamzah: Ini Tidak Adil

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR (baju hitam) saat konferensi pers di Mal Grand City Surabaya, Minggu (10/3/2019). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR menyayangkan pembatalan konser Dewa 19 All Star bertajuk “Hadapi Dengan Senyuman” di Grand City Mal, Surabaya, Minggu (10/3/2019) malam. Menurutnya, konser itu bentuk dukungan moril kepada Ahmad Dhani yang sedang dijerat masalah hukum.

Selain itu, kata dia, juga sebagai momen nostalgia bagi Baladewa yang merindukan lagu-lagu Dewa. Adapun kedatangan Sandiaga Uno hanya untuk memberikan support kepada para penggemar musisi Dewa tersebut.

“Setahu saya, saudara Sandiaga Uno ingin datang nonton doang dan memberikan support kepada teman-teman Dewa. Ini kan ada ikhtiar untuk secara moral membantu salah seorang tokoh utamanya (Dhani, red) yang sekarang ini sedang ada masalah hukum,” kata dia.

Terkait soal perizinan yang dipermasalahkan polisi, Fahri mengatakan pihak panitia sudah pernah mengajukan izin. Namun belum juga dikeluarkan oleh polisi. Menurutnya, perizinan itu seharusnya bisa diproses secara cepat oleh polisi.

Tak hanya soal perizinan, Fahri juga menyayangkan tindakan polisi yang dinilai terlalu jauh. Yaitu mematikan beberapa fasilitas gedung, seperti AC, eskalator, lift, hingga membawa anjing pelacak.

“Tindakan malam ini adalah tindakan tidak adil kepada kita warga negara. Karena kita beli tiket hanya datang pengen nonton, pengen menikmati lagu-lagu yang sudah lama tidak kita dengar,” kata dia.

“Saya ingin menitip pesan kepada para politisi yang sedang bersaing, terutama petahana. Saya dengar surveinya sudah menang bahkan menangnya 20 persen. Ya sudahlah kalau sudah menang, ngapain ngelarang-larang orang. Petahana adalah penyelenggara Pemilu, dia tidak saja harus adil tapi harus nampak adil,” terangnya.

Dia berharap, apa yang dilakukan pihak kepolisian malam ini benar-benar sesuai tugasnya sebagai aparat penegak hukum. Dalam arti bukan bertugas di bawah tekanan ataupun campur tangan para politisi.

“Lama menjadi pimpinan komisi 3, melihat tekanan politisi kepada para aparat penegak hukumkita sekarang itu, membuat para penegak hukum kita terlihat tidak profesional. Dan itu sangat saya sangat sayangkan sekali,” kata dia. (ang/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs