Jumat, 22 November 2024

Konsep Asrama Nusantara: Kamar Terintegrasi Sampai Ruang Pembinaan Kebangsaan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Gumilar salah satu dari Tim Konsultan Penyiapan Asrama Nusantara, didampingi Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim di Gedung Negara Grahadi, Senin (4/11/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Tim Konsultan Penyiapan Asrama Nusantara yang berkunjung ke Jawa Timur telah membincangkan banyak hal dengan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim, termasuk tentang konsep asrama itu.

Gumilar, salah satu konsultan dari Universitas Indonesia yang ada di Tim itu mengatakan, Asrama Nusantara itu dibangun khusus menjadi asrama mahasiswa terintegrasi.

“Di dalamnya, bukan saja kamar-kamar yang sifatnya terbuka, satu sama lain saling terhubung. Tetapi di situ juga ada perpustakaan, ruang pembinaan enterpreneurship, serta pembinaan kebangsaan,” ujarnya di Grahadi, Senin (4/11/2019).

Tidak hanya itu, di Asrama Nusantara itu juga akan tersedia berbagai fasilitas lainnya. Seperti ruang makan, fasilitas olahraga, juga fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.

Seperti diketahui, rencana pembangunan Asrama Nusantara ini adalah solusi agar insiden yang terjadi di Asrama Kamasan Mahasiswa asal Papua, di Jalan Kalasan, Surabaya, beberapa waktu lalu, tidak terulang lagi.

Insiden yang diwarnai dugaan perobekan Bendera Merah Putih sebagai lambang negara dan ujaran rasisme terhadap mahasiswa asal Papua itu telah berdampak konflik sosial yang meluas ke Papua.

Karena itulah, di Asrama Nusantara itu, mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang dipilih secara selektif akan diajak berinteraksi satu sama lain. Terutama untuk membangun tradisi multikultur.

“Sehingga nilai multikultur tertanam kepada mereka dan (mereka mempunyai, red) komitmen kepada NKRI,” ujar Gumilar.

Dia membenarkan, di Asrama Nusantara yang akan dibangun akan ada penerapan kurikulum khusus. Tim konsultan juga sedang berkomunikasi dengan Perguruan Tinggi soal penerapan SKS.

“Jadi beberapa kegiatan di asrama nanti bisa dapat nilai kredit SKS (Satuan Kredit Semester), sehingga mereka (mahasiswa) ada komitmen untuk mengikuti semua kegiatan,” katanya.

Gumilar menjelaskan, kapasitas asrama itu diperkirakan antara 250 mahasiswa sampai 750 mahasiswa. Kapasitas ini akan ditetapkan secara bertahap oleh Tim Konsultan Penyiapan Asrama Nusantara.

“Kami terutama akan merekrut mahasiswa baru secara selektif yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Termasuk Papua, Aceh, Kalimantan, Maluku Utara, NTT, semua,” ujarnya.

Tujuan perekrutan ini, supaya mahasiswa yang menghuni Asrama Nusantara itu dapat mencerminkan Kebhinekaan Indonesia. Mereka yang terpilih, rencananya juga akan memperoleh beasiswa.

“Nanti kami perhitungkan rasio keterisian. Dari Jatim sendiri nanti ada di sana. Misalnya dari Tulungagung, dari Madiun, dari Banyuwangi, yang jauh dari rumah, juga perlu ada di situ,” ujarnya.

Meski begitu, Gumilar bilang, seleksi pemilihan mahasiswa penghuni asrama itu juga akan mempertimbangkan prioritas daerah tertentu di Indonesia dalam rangka membangun NKRI.

Ada pertimbangan juga, penghuni Asrama Nusantara nanti tidak akan menghuni asrama sepanjang masa kuliah. Gumilar mengatakan, waktu empat tahun terlalu lama bagi mahasiswa lainnya.

“Kalau sampai selesai kuliah itu kan lama. Empat tahun. Ada pendapat, mungkin hanya dua tahun. Sehingga pada tahun ketiga mereka bisa bersosialisasi secara lebih luas,” ujarnya.

Pemerintah berencana membangun enam Asrama Nusantara secara bertahap. Dua di antaranya berada di Jawa Timur. Satu di Surabaya, satu lagi di Kota Malang. Dua lokasi yang sempat terjadi konflik sosial.

Pemprov Jawa Timur, kata Khofifah Indar Parawansa Gubernur, sudah menyiapkan lahan di masing-masing lokasi itu. Masing-masing lahan milik Pemprov seluas kurang lebih 1,5 hektare.

“Tadi beliau sudah berkenan melihat rencana lahan pemprov di Siwalankerto, juga rapat dengan berbagai perguruan tinggi. Besok, beliau berkenan melihat di Malang,” ujar Khofifah.

Dia bersyukur, ide pembangunan Asrama Nusantara yang dia cetuskan pascainsiden di Asrama Kamasan Surabaya itu diadopsi secara nasional oleh Pemerintah Pusat. Asrama Nusantara di Jatim jadi modelnya.

Peletakan Batu Pertama dan Pengelolaan

Gumilar sebagai salah satu Konsultan Pembangunan Asrama Nusantara mengatakan, rencananya, peletakan batu pertama pembangunan Asrama Nusantara di Jawa Timur dilakukan semester kedua 2020.

Ground breaking tahun depan. Menyesuaikan dengan jadwal turunnya APBN. Kami harapkan, ini sudah masuk di anggaran tahun depan. Saya kira di semester dua, karena harus menunggu proses dan pematangan desain,” ujarnya.

Pada proses pembangunan itu, Tim Konsultan Penyiapan Asrama Nusantara akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya Gubernur Jawa Timur dan timnya.

“Karena nanti yang di Jawa Timur ini akan dijadikan semacam model,” katanya.

Soal pengelolaan Asrama Nusantara ini, Gumilar mengatakan, Tim Konsultan sedang mengusulkan bahwa pembangunannya dipayungi Instruksi Presiden. Ada beberapa kementerian yang terlibat.

“Penganggarannya diatur Bappenas nanti berkoordinasi dengan Kemenkeu, pembangunannya oleh Kementerian PUPR, lalu pembinaan konten kebangsaan dan sebagainya dari Ristek Dikti,” ujarnya.

Dia menjelaskan, akan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pembangunan Asrama Nusantara ini akan diturunkan ke Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

“Yang mana di situ nanti ada pengelola profesional. Semacam Bapak Asrama. Tentunya nanti akan diaudit, dan di situ juga ada para pembina yang membimbing mahasiswa dan melihat perkembangan akademik dan non akademik, juga dalam hal sosialisasi mereka,” ujarnya.

Dia belum bisa memastikan, apakah pembiayaan ini akan sepenuhnya didanai dengan APBN atau tidak. Namun, dia memastikan Gubernur Jatim sudah bersedia menganggarkan di APBD.

“Pembiayaan sementara ini, Bu Gubernur tadi menyampaikan, Pemda bersedia menyediakan lahan, dan kalau memang dari pusat belum ada keputusan, Pemda juga bisa memasukkan ke APBD,” ujarnya.

Soal proses pembangunannya, dari enam rencana pembangunan Asrama Nusantara, baik di Surabaya, Malang, Manado, Makassar, Jakarta dan Yogyakarta, dua lokasi di Jatim akan menjadi yang pertama.(den/iss/ipg)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs