Saat pertemuan di kediaman Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan Kapolda Jatim, Senin (19/8/2019), Khofifah sempat menyampaikan rencananya membangun Asrama Nusantara.
Hari ini, Selasa (20/8/2019), di tengah pertemuannya dengan Lenis Kogoya Staf Khusus Presiden untuk Wilayah Papua, dia katakan pembangunan asrama itu bisa menggunakan APBD Jatim.
“Ini telaah anggarannya, kalau tanah, kan, ada. Kalau itu (pembangunan asrama) masuk di RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) saya rasa dimungkinkan,” katanya di Grahadi.
Khofifah mengatakan, Pemprov memiliki lahan interchange atau hasil tukar menukar. Sayangnya dia lupa tempatnya di mana. Dia memastikan bahwa lahan untuk pembangunan asrama itu sudah ada.
Dia cuma perlu memastikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Gubernur Jawa Timur mengaku sudah menelepon Basuki Hadimuljono Menteri PUPR.
“Pak Menteri PU kebetulan sedang haji. Jadi saya belum bisa tersambung dengan beliau, untuk bisa cocokkan, lahannya ada. Yang perlu ditelaah sekarang, untuk operasionalnya,” ujarnya.
Operasional yang dia maksud adalah kebutuhan biaya listrik dan air. Dia akan pastikan, apakah biaya itu menggunakan APBD atau perlu meminta agar proyek ini jadi Pilot Project. Bisa dibiayai APBN.
Lenis Kogoya yang juga Ketua Masyarakat Adat Tanah Papua mendukung terobosan pembangunan Asrama Nusantara. Asrama itu nanti akan memiliki kekhususan bagi mahasiswa dari daerah tertinggal.
“Seperti Aceh, Papua. Nanti di situ dilengkapi dengan beasiswa. Anak-anak di situ juga akan mendapat teknik-teknik khusus yang akan dilatihkan. Terus kalau bisa nanti dikasih kartu nontunai. Bisa ambil beras, gula, dan lain-lain,” katanya.(den/iss/ipg)