Jumat, 29 November 2024
Pemprov Jatim Jadi Provinsi Terbaik EKPPD 2018

Khofifah : ASN Harus Jadi Striker, Agar Program Mencapai Goal

Laporan oleh Restu Indah
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mendapat penghargaan dari Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri di puncak acara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke XXIII yang diselenggarakan di Stadion Diponegoro, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (25/4/2019). Foto: Istimewa

Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia sebagai provinsi terbaik untuk Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) tahun 2018 terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2017.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di puncak acara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke XXIII yang diselenggarakan di Stadion Diponegoro, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (25/4/2019).

Di bawah Provinsi Jawa Timur, ada dua provinsi lain yang menerima penghargaan sebagai provinsi terbaik kedua dan ketiga untuk EKPPD 2018. Yaitu Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Usai mendapatkan penghargaan bergengsi ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pejabat dan ASN di lingkungan Pemprov untuk tidak semakin terbuai, tapi semakin meningkatkan kinerja.

“Jadi penghargaan yang kita dapatkan bisa menguatkan kita supaya kita bisa bekerja lebih baik dan saya minta teman-teman Pemprov, kepala OPD dan ASN untuk makin meningkatkan kinerjanya,” tegas Khofifah.

Khususnya ia ingin agar CETTAR bukan hanya jadi slogan. Melainkan ruh pelayanan yang cepat, efektif efisien, transparan, tanggap dan responsif bisa dikuatkan dan diwujudkan. Selain itu inovasi pelayanan publik yang sudah dipamerkan dan dibuat simposium bisa diimplementasikan di Jawa Timur.

“Otonomi daerah ini berseiring dengan demokratisiasi. Sebagaimana tema otonomi daerah tahun ini agar bisa menigkatkan kualitas SDM melalui penyelenggaraan otonomid daerah yang kreatif dan inovatif, ini sama seperti yang sering saya sampaikan, banyak orang hebat banyak orang kuat tapi mereka akan kalah dengan yang kreatif dan inovatif,” urai Khofifah.

Sehingga menurutnya perlu semua lini didorong dengan menciptakan suasana dan motivasi untuk tidak cepat puas. Jika ada OPD, daerah, tetangga yang berlari cepat, maka diri sendiri harus berlari jauh lebih cepat.

“ASN harus jadi striker. Kayak sepak bola gitu lho, ada striker, ada bek, ada gelandang. Tetap harus banyak striker supaya bisa menggiring program sampai goal. Sampai mencapai tujuan,” kata Khofifah.

Sebab dalam memberikan layanan publik harus mengedepankan kerja keras, kerja keras dan kerja tuntas. Artinya jika ada program juga harus dilakukan hingga tuntas tercapai tujuannya. (rst/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 29 November 2024
26o
Kurs