Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyebutkan pengoperasian tol Pandaan-Malang akan menurunkan tingkat kemiskinan di wilayah Malang Raya, khususnya Malang Selatan. Ini dikarenakan akses ekonomi akan semakin deras menuju ke wilayah itu.
“Kawasan Malang Raya yang masuk dalam lima besar daerah miskin di Jatim akan turun, saat akses tol Pandaan-Malang dibuka, artinya akan mendorong roda ekonomi di kawasan itu,” kata Jamhadi tim ahli Kadin Jatim dilansir Antara, Kamis (18/4/2019).
Selain turunnya tingkat kemiskinan, kata dia, beberapa produk andalan kawasan itu seperti agrobisnis akan semakin banyak peminatnya. Selain itu, susu dan beberapa buah lokal juga akan semakin banyak peminatnya, karena aksesnya semakin mudah.
Kawasan Malang Raya, menurut Jamhadi, selama ini juga dikenal sebagai kawasan pendidikan. Sebab dari 330 universitas di Jatim, paling banyak berada di Malang, hal ini juga menjadi potensi banyaknya masyarakat akan akan kuliah di wilayah itu.
Jamhadi meminta agar pemegang kebijakan di kawasan Malang Raya mengantisipasinya sejak dini karena kawasan itu akan menjadi pusat ekonomi kedua Jatim, setelah Surabaya.
Sebelumnya, sesuai data Pemprov Jatim ada 10 lokasi di Jatim yang masuk kategori miskin, di antaranya Sampang, Bangkalan, Situbondo, Bondowoso dan Kabupaten Malang.
Sebelumnya, Agung Harjaya Buana Kepala Seksi Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang mengatakan rencana berfungsinya tol Pandaan-Malang akan mengurangi keluhan wisatawan terkait jarak tempuh antara Surabaya ke Malang.
“Selama ini, banyak keluhan dari para wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang dari arah Surabaya terkait waktu tempuh yang lama akibat tingkat kemacetan tinggi,” katanya.
Ia berharap, dengan adanya tol, secara ekonomi dan pariwisata bisa mengangkat daerah yang ada di sekitar pintu keluar tol, dan memudahkan mobilitas penduduk termasuk wisatawan menuju kawasan Malang Raya.(ant/tin/rst)