Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menjamin stok kebutuhan bahan pokok (bapok) hasil peternakan aman jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Stok aman meliputi daging sapi, daging ayam serta telur ayam ras.
Pemprov Jatim telah melakukan berbagai kesiapan diantaranya terus berkoordinasi dengan pelaku usaha dan dinas di lingkup kabupaten/kota se Jatim. Melakukan pemantauan harga di ritel maupun pasar tradisional hingga akhir tahun. Hingga melaksanakan bazar hasil peternakan selama 2 hari pada tanggal 18-19 Desember.
“Jelang peringatan natal dan tahun baru ini, kami harap seluruh masyarakat Jawa Timur tidak perlu khawatir karena stok bapok hasil peternakan di Jatim aman. Serta harganya juga relatif stabil,” kata Khofifah, Rabu (17/12/2019), seperti dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net.
Khofifah menjelaskan, berdasarkan laporan realisasi produksi dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim, ketersediaan daging sapi mencapai 10.165 ton sedangkan kebutuhan hanya 9.131 ton, sehingga sampai akhir Desember masih surplus 1.034 ton.
Sdangkan untuk daging ayam ketersediaan 43.855 ton dan kebutuhan 32.729 ton, sehingga stok sampai akhir Desember masih surplus 11.156 ton. Demikian pula untuk telur, ketersediaan mencapai 64.394 ton, kebutuhan 49.388 ton, sehingga stok sampai akhir Desember masih surplus 15.006 ton.
“Dengan data tersebut kami yakin sampai akhir Desember 2019 stok bapok hasil peternakan Jatim sangat aman bahkan surplus. Karenanya, surplus ini merupakan potensi yang bisa dikelola lebih lanjut untuk menambah nilai jualnya ataupun untuk mensuplai berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan di ritel, pasar tradisional dan Rumah Potong Hewan (RPH) yang dilakukan sejak tanggal 11 sampai 13 Desember 2019 diketahui harga daging sapi antara Rp109.000-Rp124.000. Sedangkan daging ayam di harga Rp32.500-Rp34.000. Dan untuk telur antara Rp21.000-Rp23.900.
Pemantauan harga bapok hasil ternak ini, lanjut Khofifah, akan terus dilakukan mulai 16 Desember hingga akhir tahun 2019 di beberapa daerah di Jatim. Diantaranya di Kota Surabaya, Kota Madiun, Kota Probolinggo, Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi.
Disamping itu, hal ini juga didukung dengan adanya Surat Edaran/SE bagi kab/kota di Jatim untuk melakukan pemantauan harga.
“Kami juga berharap karena stok di Jatim ini surplus, maka tidak ada pihak-pihak yang menimbun stok bapok hasil peternakan ini,” tegas Khofifah.
Terkait bazaar hasil produk peternakan, yang digelar di Halaman Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jatim akan dilaksanakan pada tanggal 18-19 Desember 2019, mulai pukul 09.00-17.00 WIB. Bazaar ini sendiri akan diikuti oleh para pelaku usaha peternakan baik daging sapi, daging ayam, susu dan telur yang ada di Jatim.
“Bazaar ini sengaja kami gelar untuk memastikan kepada masyarakat bahwa stok bapok hasil peternakan di Jatim sangat aman. Untuk itu, kami harap masyarakat bisa tenang, serta ikut memanfaatkan bazaar yang digelar oleh Pemprov Jatim ini,” pungkasnya. (dwi/rst)