Jumat, 22 November 2024

Gamal Albinsaid: Kenaikan Iuran BPJS di Atas Kemampuan dan Kemauan Warga

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Gamal Albinsaid dokter sekaligus sociopreneur. Foto: Istimewa

Gamal Albinsaid dokter sekaligus sociopreneur yang sedang sedang menjajaki peluang di Pilwali Surabaya 2020 mengatakan, kenaikan iuran BPJS di atas kemampuan dan kemauan warga.

Merujuk hasil sebuah penelitian, Gamal mengatakan, kemampuan warga Surabaya membayar (ability to pay) iuran BPJS adalah Rp16.571, sedangkan kemauannya (willingness to pay) adalah Rp12.485.

Karena itu, kenaikan iuran BPJS Kesehatan kelas 3 yang tadinya Rp25.500 per bulan menjadi Rp 42 ribu per bulan di atas kemampuan dan kemauan masyarakat Kota Surabaya.

“Hari ini kita saksikan, banyak warga berbondong-bondong ke kantor BPJS Kesehatan untuk turun kelas,” katanya. “Rakyat yang tidak miskin bukan berarti mampu bayar iuran BPJS Kesehatan.”

Menurutnya, BPJS Kesehatan yang didirikan dan seharusnya hadir meringankan warga dalam hal mendapat akses kesehatan, iurannya sekarang mulai terasa membebani untuk masyarakat.

Kesehatan, kata Gamal, adalah hak asasi manusia yang menjadi bagian dari kesejahteraan, yang harus diwujudkan sesuai cita-cita Bangsa Indonesia. Sebagaimana pendidikan.

Kalau wajib belajar di Surabaya sudah gratis, dia berpendapat, kini saatnya kesehatan sebagai kebutuhan dasar warga dapat jaminan juga dari pemerintah Kota Surabaya.

Sebab itulah, kepada masyarakat Surabaya dia tawarkan program BPJS Kesehatan Kelas 3 Mandiri Dibayari Pemerintah, yang akan dia wujudkan kalau dia terpilih sebagai Wali Kota Surabaya pengganti Risma.

Gamal mengatakan, program ini hasil diskusi dengan masyarakat, BPJS Kesehatan, Puskesmas, Dinas Kesehatan, survei di berbagai kota lain, serta melakukan simulasi APBD.

Gamal mengatakan, hasil simulasi APBD yang dia lakukan menunjukkan, program itu bisa dilakukan. “Kami sudah simulasi APBD dan pembiayaan alternatif, ini sangat realistis untuk diimplementasikan,” katanya.

Iuran BPJS Kesehatan yang dibayarkan untuk warga Kota Surabaya peserta mandiri BPJS Kelas III tidak akan bergantung APBD. “Kami akan berinovasi dan berkolaborasi melalui pembiayaan alternatif lain,” ujarnya.

Gamal mengatakan, inspirasi program itu muncul ketika dia bertemu Nafiah, seorang ibu berusia 57 tahun di pinggiran Kota Surabaya, yang menderita kanker darah sejak Juni 2019.

Nafiah, menurut Gamal, adalah satu di antara banyak warga yang butuh bantuan pembiayaan kesehatan di Surabaya. “Beliau berharap saya bisa hadirkan bantuan untuk biaya kesehatan.”

“Selama berkeliling Surabaya untuk mendengarkan masalah dan harapan warga, banyak sekali warga yang mengeluhkan iuran BPJS Kesehatan,” ujarnya.(den/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs