Ardo Sahak Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur mengklaim, sudah tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah ke sungai sejak pemasangan kamera CCTV di sepanjang Jembatan Karangpilang.
Pemasangan kamera CCTV secara berkala dilakukan Diskominfo Jatim sejak Februari 2019 lalu. Ada tujuh kamera CCTV yang telah terpasang khusus untuk memantau pembuang diapers sesuai perintah Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur.
“Rekaman CCTV itu sudah saya minta untuk diputar balik, putar balik. Jadi enggak tahu, ya. Apa betul-betul solusi jitu, ya? Tidak ada itu, yang tertangkap kamera membuang sampah di sungai,” katanya di Surabaya, Kamis (20/6/2019).
Ardo memastikan hal itu, karena sudah ada sejumlah petugas Pemprov Jatim yang memang bertugas keliling di sekitar lokasi Jembatan Karangpilang itu yang menemukan masyarakat membuang sampah.
Meski demikian, dia mengakui, sampai saat ini memang baru tujuh kamera di sekujur Jembatan Karangpilang itu saja yang sudah terpasang. Lima terpasang di atas jembatan dan dua terpasang di bawah jembatan menghadap sungai.
“Kalau untuk 2019 ini memang di Karangpilang saja, enggak tahu kalau ke depan, ya,” katanya.
Khofifah memerintahkan pemasangan kamera CCTV ini saat bersih-bersih sungai di kawasan Karangpilang. Pemasangan kamera CCTV ini menjadi bagian dari salah satu program 99 hari kerjaanya, saat itu.
Saat itu Khofifah mengatakan, akan membagikan video rekaman CCTV ini ke media massa maupun media sosial setiap kurun waktu tertentu sebagai sanksi sosial bagi pembuang diapers ke sungai.
Dia juga berharap, pemasangan CCTV ini bisa dilakukan di sepanjang aliran Sungai Brantas. Ardo menyebutkan, keinginan Khofifah saat itu, bahkan sampai ke Kediri, dalam rangka menjaga kebersihan sungai.
“Ternyata dampaknya memang sangat besar. Kesadaran masyarakat akan kebersihan sungai ternyata tumbuh dengan adanya CCTV ini. Mungkin sisanya, sesuai keinginan Ibu, akan dipasang 2020,” ujarnya.(den/dwi)