Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), meminta penataan ruang dan pembangunan kawasan pariwisata untuk memperhatikan peta rawan bencana.
“Bencana adalah keniscayaan. Di balik berkah keindahan alam Indonesia terdapat potensi musibah bila tidak dikelola dengan baik,” kata Sutopo dihubungi di Jakarta, dilansir Antara Kamis (17/1/2019).
Sutopo mengatakan penataan dan pembangunan dengan memperhatikan peta rawan bencana harus dilakukan sejak perencanaan dikaitkan dengan ancaman bencana yang ada.
Rencana pembangunan “10 Bali Baru” atau sepuluh tujuan wisata prioritas yang akan dibangun hendaknya mengkaitkan mitigasi dan pengurangan risiko bencana sehingga daerah pariwisata tersebut aman dari bencana.
Tujuan wisata prioritas itu adalah Danau Toba, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi, Mandalika, Morotai dan Labuan Bajo.
“Delapan dari sepuluh daerah prioritas pariwisata tersebut berada pada daerah yang rawan gempa, dan sebagian tsunami,” tuturnya.
Sutopo juga menjelaskan, terlebih lagi investasi pengembangan sepuluh detinasi pariwisata prioritas dan kawasan strategis pariwisata nasional tersebut sangat besar yaitu Rp500 triliun.
“Koordinasi perlu dilakukan dengan berbagai pihak melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha atau usahawan, akademisi, masyarakat, dan media,” katanya. (ant/wil)