Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan hujan lebat disertai angin kencang di Jawa Timur masih akan terus berlangsung hingga 5-7 hari ke depan. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mewaspadai dampak lanjutan yang terjadi pasca hujan tersebut.
“BMKG Juanda mengimbau masyarakat Jawa Timur agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang dan lain sebagainya,” kata Bambang Hargiyono Kepala Stasiun BMKG Juanda dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Senin (29/4/2019).
Menurutnya, pada akhir April 2019, terdapat fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) atau fase basah dan sirkulasi eddy (pusaran angin) di utara Jawa. Fenomena MJO inilah yang menjadi faktor pendukung turunnya hujan lebat di Jawa Timur beberapa hari terakhir.
MJO merupakan gelombang atmosfer di wilayah tropis yang tumbuh dan berkembang di Samudra Hindia. Fenomena ini akibat interaksi atmosfer dan lautan dengan periode 30 sampai 90 hari yang bergerak merambat ke arah timur.
Saat ini, lanjut BMKG Juanda, fenomena MJO membantu meningkatkan massa udara basah di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Timur.
Ditambah lagi, terdapat pusaran angin yang berada di utara Pulau Jawa, yang menyebabkan perlambatan dan pertemuan massa udara di Jawa Timur. Akibatnya, hujan lebat hingga sambaran petir diperkiran masih terus terjadi hingga seminggu ke depan.
“Fenomena-fenomena tersebut memperkuat potensi pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang menyebabkan terjadinya hujan-hujan dengan intensitas lebat, angin kencang, sesaat baik itu puting beliung ataupun downburst, serta adanya peningkatan intensitas sambaran petir,” katanya.(tin/ipg)