Sabtu, 23 November 2024

Akademisi Unair: Presiden Harus Terbitkan Perppu Untuk Selamatkan KPK

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Aksi teaterikal yang digelar oleh akademisi dan mahasiswa Unair di kampus Fisip Unair, Surabaya pada Jumat (20/9/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Airlangga Pribadi, akademisi Universitas Airlangga, menuntut agar Joko Widodo Presiden segera menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang mengoreksi pasal-pasal bermasalah dalam UU KPK. Seperti diketahui, UU KPK hasil revisi yang baru saja disahkan DPR RI. Itu dikatakannya dalam aksi solidaritas yang digelar oleh akademisi dan mahasiswa Unair di kampus Fisip Unair, Surabaya pada Jumat (20/9/2019).

“Langkah konkret yang bisa dilakukan, ada banyak sekali. Misalnya presiden dengan otoritas, wewenang, dan keberaniannya, bisa menerbitkan Perppu. Yang memberikan koreksi besar pada berbagai pasal-pasal dalam UU yang berpotensi melemahkan. Ini kesempatan yang masih jarang dipertimbangkan,” ujar Airlangga yang juga dosen Ilmu Politik Unair itu pada Jumat (20/9/2019).

Ia juga mengatakan, aksi-aksi solidaritas mendukung KPK yang terus digaungkan di daerah-daerah adalah bentuk konsolidasi publik. Ia mendorong, agar pelantikan Presiden yang akan digelar Oktober 2019 mendatang ditunda hingga Joko Widodo mau menerbitkan Perppu tersebut.

“Salah satu desakan yang coba kami dorong selama aksi ini adalah tunda pelantikan presiden sebelum terbit Perppu. Karena kita memilih dalam Pilpres 2019 adalah pemerintahan yang bersih dan kredibel dan melayani rakyat,” jelasnya.


Airlangga Pribadi, akademisi Universitas Airlangga dalam aksi solidaritas yang digelar oleh akademisi dan mahasiswa Unair di kampus Fisip Unair, Surabaya pada Jumat (20/9/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Ditanya apakah akademisi Unair akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait UU KPK yang baru saja disahkan, Airlangga tak mau buru-buru mengiyakan.

“Aksi yang sedang kami lakukan adalah bagian proses konsolidasi publik. Untuk langkah-langkah strategis yang lebih mendasar yang akan kita lakukan sebagai masyarakat sipil,” katanya.

“Ini adalah bagian dari aksi-aksi yang akan kami perkuat terus menerus dan dalam masyarakat sipil yang konsern pasa persoalan ini. Akan ada aksi yang lebih besar,” lanjutnya.

Seperti diketahui, aksi ini menambah panjang daftar aksi solidaritas yang digelar akademisi dan mahasiswa di Surabaya. Sebelumnya, Mahasiswa Unair juga menggelar aksi serupa di Kampus FH Unair pada Selasa (10/9/2019). Setelahnya, BEM Unair juga menggelar aksi di depan gedung DPRD Jatim pada Jumat (13/9/2019). Pada Selasa (17/9/2019) akademisi dan mahasiswa Unesa juga menggelar aksi solidaritas di kampus FISH Unesa. (bas/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs