Senin, 27 Januari 2025

Wagub Jatim Apresiasi Gerak Cepat Pengelola Wisata Air Panas Pacet

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Wisata Air Panas Padusan, Pacet, Mojokerto sepi setelah terjadi air bah di Sungai Dawuan yang bersebelahan dengan kolam air panas, Jumat (27/12/2019) sore. Foto: Fuad Maja FM untuk suarasurabaya.net

Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur mengapresiasi gerak cepat penanganan antisipatif yang dilakukan pengelola Wisata Air Panas Padusan, Pacet, Mojokerto, Jumat (27/12/2019).

Jumat sore sekitar pukul 15.00 WIB, air bah terjadi di Sungai Dawuan sehingga berdampak pada wanawisata Air Panas Padusan. Saat itu, pengelola segera mengevakuasi ratusan pengunjung.

Melalui pengeras suara, pengelola meminta ratusan pengunjung di lokasi wisata itu agar segera meninggalkan lokasi demi menghindari adanya korban jiwa seperti kejadian longsor 2002 silam.

Meski longsor tidak sampai terjadi, Emil mengatakan, langkah sigap pengelola patut diapresiasi. “Apa yang dilakukan pengelola mengevakuasi pengunjung kami apresiasi,” katanya di Surabaya, Jumat malam.

Emil mengatakan, pengelola tempat wisata telah belajar dari pengalaman 2002 silam. Pada musim hujan dengan curah tinggi seperti sekarang, langkah preventif seperti itu menurutnya memang sangat dibutuhkan.

Apalagi, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur telah mengeluarkan SK Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi selama 150 hari sejak 16 Desember lalu. Langkah pengelola dia nilai sudah sesuai.

“Pengalaman membuat pengelola tempat mengambil langkah pro aktif dan antisipatif. Kita tahu, di tengah curah hujan tinggi seperti sekarang, risiko banjir itu menjadi semakin tinggi,” ujarnya.

SK Gubernur tentang Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi sudah menjadi landasan yang cukup bagi BPBD Jatim, misalnya, untuk menyiagakan personel. Termasuk bagi pengelola kegiatan masyarakat.

“Jadi, jangan mengasumsikan ‘oke, ini tidak apa-apa’. Jangan seperti itu. Karena memang kita (Pemprov Jatim) sudah mengambil posisi siaga. Siaga artinya risiko (bencana) itu perlu diantisipasi,” katanya.

Suhartono kordinator Kolam dan Air Panas Pacet mengatakan, pengelola segera mengumumkan keadaan darurat dan evakuasi pengunjung melalui pengeras suara ketika banjir bandang terjadi.

Kepada Fuad Amanullah Reporter Radio Maja FM Mojokerto Suhartono mengatakan, banjir bandang terjadi sekitar setengah jam setelah wilayah Pacet diguyur hujan sejak Jumat pagi pukul 01.00 WIB dini hari.

Menurutnya, evakuasi pengunjung itu memang dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya longsor seperti 2002 silam. Meski tidak mengakibatkan korban jiwa, banjir bandang mengakibatkan kerusakan pipa.

Akibat banjir bandang atau air bah di Sungai Dawuan itu, tiga pipa saluran air penghubung dari Bukit Dung Modang dan Dawuan terputus. Akibatnya air tak bisa mengalir ke dalam kolam.

Setelah kejadian, pengelola Wisata Air Panas Padusan, Pacet pun mengumumkan penutupan tempat wisata sampai waktu yang belum bisa ditentukan.(den/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Senin, 27 Januari 2025
26o
Kurs