Sabtu, 23 November 2024

Unusa Bekali Mahasiswa Keterampilan Enterpreneur

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, Rektor Unusa bersama Emil Dardak Elistianto Wakil Gubernur Jawa Timur usai kuliah umum. Foto: Humas Unusa

Dukung pogram Satu Pesantren Satu Produk (one pesantren one product) yang digagas Gubernur Jawa Timur, Kamis (18/4/2019) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) gelar kuliah umum bertema: Mencetak Wirausaha Muda di Kalangan Santri dan Mahasiswa.

Kuliah umum di auditorium lantai 9 Tower Unusa Kampus B tersebut menghadirkan nara sumber Hermawan Kartajaya Chairman of Internastional Council for Small Business (ICSB) Indonesia yang juga Presiden of Asia Council for Small Business (ACSB).

Pof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng., Rektor Unusa menyampaikan bahwa mahasiswa perlu mendapatkan pengalaman terkait enterpreneur yang berlandaskan nilai-nilai Islam, melalui pembekalan dalam berbagai bentuknya, termasuk kuliah umum.

“Sebagai perguruan tinggi yang memiliki visi menyiapkan generasi berjiwa entrepreneur berlandaskan nilai-nilai islam, Unusa selalu memberi pembekalan para mahasiswa dari mengenal, menjiwai, hingga mengimplementasikan kewirausahaan,” terang Achmad Jazidie.

Ditambahkan Jazidie, kekuatan wirausaha di ponpes sangatlah luar biasa. Maka wajar jika program unggulan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Satu Pesantren Satu Produk menjadi program yang diharapkan dapat menghasilkan produk pesantren modern yang dikelola para santri.

Guna membantu menciptakan produk wirausaha pesantren yang modern, ponpes perlu pendampingan institusi. Para santri pelaku entrepreneur perlu pembinaan konsep dan akses pemasaran, teknik pengemasan, strategi harga, hingga penyusunan laporan keuangan.

Apalagi pemerintah pusat telah menetapkan Program Santripreneur yang menjadikan ponpes sebagai sumber bibit wirausaha baru dan sentra pertumbuhan sektor industri mikro, kecil dan menengah.

Selama tahun 2014-2015, terdapat 28.961 ponpes yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah santri lebih dari 4 juta orang.

Perkembangan era digital saat ini juga diyakini bakal mendorong para santri menjadi agen perubahan yang strategis dalam membangun bangsa dan perekonomian Indonesia di masa mendatang.

Terlebih sampai 10 tahun ke depan, Indonesia akan menikmati bonus demografi atau momentum ketika penduduk didominasi usia produktif (15-64 tahun) yang mencapai 70%.

Menurut Achmad Jazidie, kuliah umum kali ini merupakan kelanjutan sukses Festival Entrepreneur Plus yang digelar Unusa, pada Maret 2019 lalu. Tingginya animo kalangan anak muda menarik perhatian tim ICSB Indonesia.

“Dari hasil diskusi kuliah umum ini, akan kami sampaikan pada Konggres ICSB di Kairo sekitar bulan Juni atau Juli 2019,” ujar Jazidie.

Pada kesempatan kuliah umum, Kamis (18/4/2019) juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara ICSB dengan Unusa sebagai kampus yang memiliki perhatian besar terhadap pengembangan entrepreneur muda di Indonesia.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs