Pejabat Rektor Universitas Surabaya berpindah tangan dari Prof. Ir. Joniarto Parung M.M.B.A.T, Ph.D, kepada penggantinya Ir. Benny Lianto M.M.B.A.T, pada pelantikan yang digelar Senin (17/6/2019) di gedung Perpustakaan lantai 5 Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya.
Menurut Benny Lianto jabatan sebagai rektor menuntut komitmen utuh dalam mengutamakan kualitas, karakter dan integritas tinggi pada proses pendidikan, penelitian dan layanan kepada masyarakat.
Terkait program empat tahun kedepan, mantan Direktur Politeknik Ubaya ini, ingin menekankan bahwa kehadiran Ubaya tidak hanya sebagai lembaga pendidikan.
Namun menjadi wadah pembentukan manusia yang mulia dan berkarakter, yaitu manusia yang berakal budi, inovatif, adaptif, beretika, dan berbudaya. Oleh sebab itu, pola pembelajaran yang akan dikembangkan meliputi 3 High yakni High Choice, High Tech dan High Touch.
“Implementasi High Choice merupakan penerapan pembelajaran yang lebih fleksibel seperti dimana saja, kapan saja, dan media apa saja dapat digunakan untuk meningkatkan kualifikasi SDM (Sumber Daya Manusia) Ubaya. Sedangkan High Tech yaitu memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin untuk mendukung pembelajaran seperti pemanfaatan VR (Virtual Reality), AR (Augmented Reality), dan robotic. Terakhir High Touch berarti menguatkan proses pembentukan manusia yang sejati dengan pembentukan karakter dan sikap profesional,” terang Benny.
Disamping itu, mantan Direktur Pusat Pendidikan Terapan dan Sertifikasi (PETSI) Politeknik Ubaya ini, juga akan menjadikan Ubaya sebagai suatu perguruan tinggi yang bergerak dari agent of education kemudian menuju agent of economic development dan terakhir menjadi agent of change bagi masyarakat.
“We not just educate the student but also to inspire and transform and change their life. kami tidak sekedar memberikan pendidikan pada mahasiswa, tetapi juga menginspirasi dan mentransformasikan perubahan bagi hidup mereka,” papar penggagas program Triple Helix sebagai bentuk kerjasama beasiswa kerja antara Politeknik Ubaya, Pemerintah Kota Surabaya dan pihak industri.
Ayah dari 2 orang putri ini, juga ingin membawa Ubaya bergerak dari teaching university menuju research university dan pada akhirnya ke entrepreneurial university atau digitalpreneur university.
“Sebagai digitalpreneur university, Ubaya akan membentuk mahasiswanya sebagai lulusan yang memiliki global vision, digital mindset, dan creativity driven,” kata Benny dihadapan awak media.
Sebelum menjadi Rektor, Benny Lianto pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Fakultas Teknik pada tahun 1999-2003. Selain itu, Benny juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik pada periode 2003-2007 dan periode 2007-2011.
Selama menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik, Benny Lianto telah menggagas pendirian Fakultas Teknobiologi dan Fakultas Teknik Industri Kreatif serta pengembangan tiga program kekhususan baru di Ubaya, yakni Sistem Informasi, Multimedia, dan Desain Manajemen Produk.
Sedangkan untuk pendidikan, pria kelahiran Toli-Toli, Sulawesi Tengah, 27 Februari 1969 tersebut meraih gelar Sarjana di bidang Teknik dan Manajemen Industri di Universitas Surabaya (Ubaya) yang lulus pada tahun 1992.
Kemudian tahun 1996 lulus dengan meraih gelar Master di bidang Teknik Industri: Manajemen Teknologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan saat ini sedang dalam proses penyelesaian akhir masa studinya meraih gelar Doktor di bidang Teknik Industri di Universitas Indonesia (UI).
Sementara itu, acara seremonial pelantikan Rektor baru Universitas Surabaya, Senin (17/6/2019) dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan Wakil Rektor, Ketua LPPM, Dekan & Wakil Dekan Fakultas, Direktur &Wakil Direktur Politeknik, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi & Direktur Program Profesi dilingkungan Universitas Surabaya (Ubaya).(tok/ipg)