Jumat, 22 November 2024

UTBK di Unair, Peserta Tunanetra Gunakan Screen Reader

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Huriyah Dahwy Febri Anti (17) penyandang tunanetra peserta UTBK sesi 9 di gelombang 1 UTBK di Unair saat didampingi seorang pengawas, Sabtu (4/5/2019) pagi. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Huriyah Dahwy Febri Anti (17) penyandang tunanetra terlihat tenang mengenakan headset dan mengerjakan soal-soal di layar komputernya. Ia adalah peserta UTBK sesi 9 di gelombang 1 UTBK Universitas Airlangga yang digelar pada Sabtu (4/5/2019) pagi.

Muhammad Nasih Rektor Univesitas Airlangga (Unair) Surabaya mengatakan, Unair telah menyiapkan aplikasi khusus bagi penyandang tunanetra agar memiliki aksesibilitas dalam mengerjakan soal-soal yang diujikan. Aplikasi ini bernama Screen Reader.

Screen Reader memungkinkan mereka mengetahui soal-soal yang diujikan lewat audio yang didengarkannya. Nasih juga menegaskan, sebelumnya ia juga sempat berkomunikasi dengan Irene Rachman ibunda dari Huriyah terkait aplikasi ini.

“Tadi saya ngobrol dengan ibunya, juga kurang lebih sama. Di SMA juga sudah menggunakan aplikasi yang kurang lebih sama. Sehingga dia bisa mengikuti program pembelajaran dengan sebaik-baiknya,” kata Nasih ketika ditemui di Kampus Unair, Surabaya pada Sabtu (4/5/2019).


Muhammad Nasih Rektor Unair memantau pelaksanaan UTBK bagi peserta Tunanetra di Kampus C Unair, Sabtu (4/5/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Terkait waktu pengerjaan, ia mengaku peserta disabilitas memiliki waktu sama dengan peserta lainnya. Sedangkan, untuk bobot soal, ia mengatakan bahwa bobot akan disesuaikan dengan kemampuan peserta.

“Sesuai dengan kemampuan masing-masing. Rasa-rasanya bobotnya akan sama. Kebetulan dalam prosesnya, dia sangat percaya diri, sehingga kalau kita ikuti, siap mengerjakan, dan rasanya tidak ada hambatan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Irene ibunda Huriyah yang juga menemani anaknya di luar ruang ujian mengatakan, anaknya tersebut punya cita-cita untuk berkuliah di jurusan Sastra Indonesia atau Sastra Inggris di Unair. Ia mengatakan, anaknya sedang mendalami dunia kepenulisan dan saat ini sudah menelurkan dua buku puisi dan sedang mengerjakan novel.

“Harapannya, Febri bisa mendapat tempat yang sama. Khususnya di PTN, karena dia merasa berhak melanjutkan sekolahnya, menuntut ilmu lebih tinggi. Jangan sampai hanya karena difabel, terus dianggap gak mampu. Cita-citanya dia tinggi,” ujar Irene.

Sebagai informasi, saat ini UTBK Gelombang satu telah mencapai tahap akhir. Pada hari ini, Sabtu (4/5/2019), Gelombang satu akan selesai setelah sesi 10 berakhir nanti sore. UTBK gelombang kedua akan digelar pada 11 Mei hingga 26 Mei 2019 mendatang. (bas/tin/ipg)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs