Sabtu, 23 November 2024

Tuntut Benteng Kedung Cowek Jadi Cagar Budaya, Mulai Kerja Bakti Hingga Petisi Online

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Komunitas Rooderbug Soerabaia dan ratusan masyarakat kembali menggelar kerja bakti membersihkan Benteng Kedung Cowek dari semak belukar di dekat kaki jembatan Suramadu, Surabaya pada Minggu (16/6/2019).Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Komunitas Rooderbug Soerabaia dan ratusan masyarakat kembali menggelar kerja bakti membersihkan Benteng Kedung Cowek dari semak belukar di dekat kaki jembatan Suramadu, Surabaya pada Minggu (16/6/2019).

Ady Setyawan pegiat sejarah Rooderbug Soerabaia mengatakan, selain sebagai kegiatan rutin yang diadakan komunitas, kerja bakti kali ini merupakan wujud aktivisme masyarakat untuk mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) segera memberikan status Cagar Budaya pada benteng masa kolonial ini.

“Acara besok itu masih terkait acara diskusi kemarin ya di hotel Majapahit (9/6/2019, tentang desakan memberi status Cagar Budaya pada Benteng Kedung Cowek, red). Jadi kami ngajak warga masyarakat Surabaya untuk lebih mengenal keberadaan benteng ini dan kita lebih kenalnya bukan cuma dengan datang, melihat, tahu ceritanya, tapi juga melakukan pembersihan. Karena lokasi itu kan banyak ditumbuhi tanaman liar,” ujar Ady yang juga penulis buku ‘Benteng-Benteng Surabaya’ itu.

Ia mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan komunitas ini bersama pegiat sejarah Surabaya lain untuk mendorong diberikannya status Cagar Budaya pada benteng Kedung Cowek. Salah satunya, pada tahun 2015 silam, dimana mereka diundang oleh Disbudpar Surabaya dan TACB untuk memaparkan berbagai hasil riset mereka. Ady menilai, seluruh data yang ada telah cukup jelas dan bisa dijadikan alasan diberikannya status Cagar Budaya pada bangunan tersebut.

“Agar segera ada kejelasan untuk dijadikan status Cagar Budaya sesuai undang-undang karena ada syarat-syaratnya untuk disebut Cagar Budaya itu. Kami rasa dengan bukti arsip-arsip itu semua sudah terpenuhi, sebenarnya,” ungkapnya.

Selain kerja bakti, para pegiat sejarah ini juga telah membuat petisi online untuk mendorong pemerintah segera menetapkan status Cagar Budaya pada benteng di Surabaya tersebut. Sejak dirilis pada Senin (10/6/2019) lalu, petisi ini telah ditandatangani sekitar 2 ribuan orang.

“Target sebanyak mungkin ya, semakin banyak orang, kita berkegiatan ngajak orang, dishare, kita sebisa mungkin orang Surabaya ngerti semualah tentang keberadaan benteng ini dan sejarah nya seperti apa,” pungkasnya. (bas/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs