Rem blong menjadi salah satu faktor terbesar penyebab kecelakaan yang terjadi di Jalur Cangar. Tepatnya di jalur penghubung antara wilayah Pacet Mojokerto dengan Batu Malang.
Mengantisipasi hal itu, ratusan relawan disiagakan di jalur Cangar untuk mengimbau agar pengendara tetap berwaspada. Seperti saat ini, pada libur tahun baru 2019 jalur cangar sejak malam tahun baru cukup padat khususnya di jalur wisata yang akan menuju ke Batu Malang.
Puluhan relawan pun mengunakan berbagai cara untuk mengimbau agar tidak sampai terjadi kecelakaan berakibat fatal karena rem blong. Seperti melakukan penjagaan di sepanjang Jalur Cangar dan mengingatkan agar para pengendara tetap berhati-hati dan menggunakan gigi kendaraan dengan benar. Ada juga yang membawa tulisan hingga membawa alat pengeras suara Megaphone.
Imam Saifudin, salah satu Relawan Tagana mengatakan, sejak Pagi memang sudah terjadi peningkatan kendaraan dari mulai roda dua maupun roda empat. Kata Imam, para relawan yang terdiri dari PMI, Tagana, Semar, LPBNU, Welirang Community, ISM, PPNI, RMB, ILM, serta relawan lainnya memang sengaja disiagakan untuk melakukan penjagaan. Bahkan, petugas juga mendirikan Dapur umum.
Kata Imam, upaya ini dilakukan untuk mengingatkan para pengendara, khususnya roda dua, terutama motor matic agar tetap berwaspada dan mengingatkan agar selalu mengecek rem.
“Bagi pengendara matic agar selalu melakukan pengecekan rem. Bila dirasa rem kurang maksimal agar segera beristirahat di beberapa pos yang sudah disediakan,” tuturnya, seperti dilaporkan Fuad dari Radio Maja Mojokerto, Selasa (1/1/2019).
Jalur Cangar memang dikenal dengan tanjakan dan turunan yang cukup curam. Selain kendaraan roda dua, para relawan ini juga selalu meneriaki setiap kendaraan roda empat agar selalu menggunakan gigi satu saat naik maupun turun.
“Bagi pengendara mobil diharapkan saat naik usahakan gunakan gigi satu dan matikan AC, dan saat turun nyalakan AC dan gunakan gigi satu,” imbuhnya. Imam juga memperkirakan, puncak keramaian atau padatnya kendaraan di jalur Cangar akan terjadi saat menjelang malam hari.
“Nanti menjelang magrib kendaraan yang dari arah Batu akan turun semuanya,” pungkasnya. (dim/den)