Tiga mobil Elf yang terjaring sweeping di Jembatan Suramadu, Senin (20/5/2019), diamankan di Mapolda Jatim. Mobil yang membawa 54 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Misdat, Lenteng, Kecamatan Proppo, Pamekasan, ini diduga membawa barang mencurigakan.
Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim mengungkapkan, petugas menemukan empat buah botol bekas yang menyerupai bom molotov. Botol tersebut berisi minyak tanah lengkap dengan sumbu di ujungnya. Botol ini ditemukan terbungkus plastik dan berada di bagasi mobil.
“Ini baru saja diamankan sekitar pukul 13.00 WIB di Suramadu. Kita lihat benda yang mencurigakan dan ini lagi didalami oleh tim penyidik. Kalau saya lihat, memang bau botolnya berbau minyak tanah, semacam bom molotov. Tapi masih kita dalami,” kata Luki.
Luki menambahkan, saat ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap temuan barang yang mencurigakan diduga bom api molotov itu. Selain menyelidiki asal muasal barang tersebut, polisi juga tengah memeriksa pimpinan dari rombongan itu.
Adapun tujuan dari ketiga mobil tersebut, Luki menyebutkan bahwa mereka memang berencana akan berangkat ke Jakarta. Namun, temuan ini masih didalami lebih lanjut.
“Nantinya akan diperiksa satu persatu dari mana asal barang tersebut. Silahkan dari Dirkrimum nanti menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan,” kata dia.
Sementara itu, salah seorang dari rombongan tersebut membantah kalau barang yang diduga bom molotov itu berasal dari mobil yang mereka gunakan. Di hadapan Kapolda, dia mengaku sudah mengimbau anggota atau santrinya untuk tidak membawa apapun.
Bahkan dia juga memastikan, selama perjalanan mobil sudah melewati beberapa pemeriksaan dan tidak ada masalah apapun. Dia meyakini barang tersebut bukan dari anggotanya.
“Empat kali gak ada apa-apa gak ada masalah. Bahkan saya dikawal. Seandainya ini ada, daritadi pastinya saya sudah bau. Saya sudah pastikan, semua anggota itu sudah saya minta untuk gak bawa apa-apa. Billahi kami tidak tahu, apa ini semacam fitnah kami juga gak tahu,” terangnya.
Wasil (27) sopir salah satu mobil pun juga membantah, kalau rombongan santri yang dibawanya itu bukan hendak ke Jakarta. Melainkan akan menuju Bandara Juanda untuk menjemput Kiai Karrar.
“Gak ke Jakarta, ini mau ke Bandara Terminal 2, mau jemput Pak Kiai Karrar. Ini kan santrinya semua tiga mobil,” kata dia.
Terkait barang yang diduga bom molotov itu, Wasil pun juga mengaku tidak tahu. Mobil yang dikemudikannya bukan miliknya, dan ia hanya bertugas sebagai sopir.
“Saya gak tahu, ini kan mobilnya rental jemput santri. Jadi saya gak periksa mobil. Rencananya mau ke Juanda dan jam 5 sore nanti kita pulang. Ya tadi diperiksa di Sampang dan Suramadu,” kata dia. (ang/iss)