Sabtu, 23 November 2024

Tiga Fokus Utama BPJS Kesehatan Jatim untuk Tingkatkan Jaminan Kesehatan

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Ilustrasi.

BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Timur menetapkan tiga fokus utama untuk meningkatkan jaminan kesehatan di Jawa Timur. Tiga fokus ini merupakan perwujudan dari visi baru BPJS yang ditetapkan oleh Direksi Pusat yaitu terwujudnya jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa diskriminasi.

Pertama, BPJS Kesehatan akan berfokus pada peningkatan kemampuan pembiayaan jaminan kesehatan. Kedua, peningkatan kepuasan peserta, dan ketiga meningkatkan kapasitas operasional organisasi. BPJS Kesehatan yang menganut prinsip asuransi sosial memiliki tiga strategi untuk mencapai fokus tersebut. Pertama Risk Pooling (Pengumpulan Risiko), Purchasing (pembelian), dan Revenue Collection (pengumpulan pendapatan).

Terkait Risk Pooling, BPJS Kesehatan akan memastikan subsidi silang antar peserta. Dari peserta penerima upah (pekerja) dari badan usaha, Handaryo Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Timur menyebut, rata-rata penerima upah dari karyawan muda terbilang sehat. Sehingga Risk Pooling bisa diatur untuk menciptakan sharing risiko.

“Segmen badan usaha ini sebagian besar, karyawannya, karyawan muda. Sehat-sehat. Karena kan harus bisa sharing risiko, dengan mantan pekerja yang sudah pensiun,” ujarnya ketika dihubungi suarasurabaya.net pada Jumat (4/1/2019).

Handaryo mengaku, akan memperbarui potensi peserta dengan melakukan pengecekan kembali karyawan-karyawan di badan usaha. Ia akan mengecek mana perusahaan atau karyawan yang belum mendaftar. Dalam pelaksanaannya, ia akan bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) di masing-masing wilayah.

Terkait Purchasing, ia akan melakukan pengendalian pelayanan dan strategi melalui sistem rujukan online yang akan ditingkatkan pelayanannya dengan lebih baik.

“Kami harap masyarakat bisa memahami dan mengikuti dengan baik,” katanya.

Terakhir, Revenue Collection. Strategi ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan sumber dana pelayanan kesehatan. Ia menyebut, kinerja BPJS dari sisi kolektibilitas dan iuran dari peserta segmen mandiri cukup baik.

“Indonesia pun sudah cukup baik dari negara lain. 67 persen kolektabilitasnya. Sementara negara lain hanya berkisar 27-30 persen. Kinerja sudah cukup bagus,” ujarnya. (bas/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs