Dinas Peternakan Jawa Timur mulai bergerilya ke beberapa daerah bencana untuk melakukan pelayanan kesehatan hewan secara gratis, dengan memberi perawatan, obat-obatan serta hijauan pakan ternak serta nutrisi pakan tambahan lainnya.
Di Tulungagung, Sabtu (9/3/2019), layanan kesehatan hewan dipimpin langsung oleh Wemmi Niamawati Kepala Disnak Jatim dengan mengunjungi penampungan sementara ternak sapi warga korban banjir di Desa Waung, Kecamatan Boyolangu.
“Hari ini kami bagi beberapa tim untuk melakukan penanganan terhadap ternak warga yang terdampak bencana. Ini kebetulan kami ploting lokasinya di sini,” kata Wemmi, dilansir Antara.
Di lokasi pengungsian ternak ini, ada sekitar 12 ekor sapi dan satu ekor kambing warga yang ditampung sementara.
Warga mengatakan, ternak itu dievakuasi paksa pada malam kejadian banjir, karena debit air yang merendam kandang dan pemukiman warga mencapai hampir 1 meter.
Penampungan ternak yang masih lahan kepala desa itu sebelumnya penuh ternak sapi. Namun sebagian dikembalikan ke kandang masing-masing setelah banjir mulai surut.
Selain memeriksa kondisi ternak, petugas kesehatan hewan dari Disnak Jatim dan Disnak Tulungagung juga memberikan obat-obatan.
Seluruh ternak disuntik cairan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta semprotan vaksin Antiskabies pada kulit mata sapi.
“Bantuan ini merupakan instruksi langsung dari Ibu Gubernur untuk membantu Penanggulangan dampak bencana dan masing-masing bidang OPD, termasuk di dinas kami,” katanya.
Bersama jajaran Disnak di kabupaten/kota, mereka mengerahkan seluruh tenaga penyuluh di daerah terdampak bencana banjir. Antara lain di Madiun, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kediri dan Blitar.
“Seluruh Dinas Peternakan di Jawa Timur sudah di instruksikan untuk memberikan pelayanan,” tuturnya.
Wemmi juga mengingatkan kepada pemilik ternak, untuk selalu menjaga kondisi kesehatan ternaknya. Mereka diminta untuk memperhatikan makanan yang diberikan untuk ternak.
Dikhawatirkan, jika makanan mereka tidak sehat, bisa menyebabkan ternak sakit.
“Kalau memberikan rumput harus diperhatikan jangan sampai rumputnya teralu basah, karena bisa memicu sakit kembung pada ternak,” katanya.
Saat bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Jatim pada 5-6 Maret lalu, Wemmi menuturkan dari hasil pendataan ditemukan terdapat 8.558 ekor ayam, 59 ekor kambing dan 10 ekor sapi yang mati karena terkena banjir di seluruh wilayah Jawa Timur.
Angka kematian ternak paling tinggi terjadi di Madiun, yang merupakan daerah terparah banjir.
“Ini kami sudah mengusulkan kepada Pemprov untuk ganti rugi ternak yang mati karena banjir,” ujarnya. (ant/ang)