BTK (42), terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteroro di sebuah jalan desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dikenal ramah dan suka berinteraksi dengan warga lingkungan sekitar kontrakan yang dia tinggali.
“Bagus. Interaksinya bagus, di mana ada kegiatan sosial di masyarakat dia juga ada. Kerja bakti dia juga ikut kerja bakti,” kata Zaenudin Ketua RT 18 RW 06 Perumahan Grisimay, Blok CC 14 Kelurahan Mangunsuman, Kecamatan Siman, Ponorogo.
BTK yang diidentifikasi berasal dari Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, itu disebut Zaenudin sudah tiga tahunan tinggal dan mengontrak di Ponorogo, di perumahan setempat.
Namun, menurutnya selama ini tidak ada sesuatu yang janggal apalagi hal-hal mencurigakan berkaitan dengan gerakan radikalisme.
Memiliki istri dan empat anak, BTK dikenal sebagai sosok yang baik, agamis dan aktif berkomunikasi dengan warga sekitar.
“Aktivitasnya juga biasa. Pagi berangkat, sore pulang seperti warga lain. Kerja pada umumnya. Kalaupun pergi, paling dia bezuk ke rumah orang tuanya sana,” tutur Zainudin, seperti dilansir Antara.
Selama ini tidak ada keluhan ataupun pengaduan dari warga terkait aktivitas dan keberadaan BTK.
Sudoyo salah seorang tetangga dekat BTK di Perum Grisimay mengakui sosok terduga teroris yang ditangkap Densus 88 itu berkepribadian baik.
Hubungan dengan tetangga sekitar bagus, ibadahnya rajin, dan menjadi salah satu tokoh agama (imam) di lingkungan setempat.
Cuma menurut Sudoyo, saat memimpin pengajian, materi yang disampaikan biasa saja. Tidak ada yang berbahaya apalagi mengarah pada ajakan bertindak radikal.
“Kami sungguh tidak menyangka beliau ditangkap karena dugaan terlibat jaringan terorisme. Sebab selama ini perilakunya baik, biasa saja tidak ada tanda-tanda yang aneh-aneh,” ucapnya.
Penangkapan atas diri BTK terjadi pada Minggu, sekitar pukul 14.30 WIB.
Aksi penggerebekan yang dilakukan oleh tim densus ini terjadi di jalan alternatif Wonogiri-Ponorogo, di Desa Pohijo, Kecamatan Sampung, Ponorogo berlangsung dramatis dan sempat menjadi pusat perhatian warga.
Sempat dikuntit sejak dari Solo dan Wonogiri, penggerebekan akhirnya dilakukan tim Densus saat BTK yang menyetir mobil Toyota Avanza nopol B-1844-POD warna keperakan sampai di jalan alternatif Wonogiri-Ponorogo, tepatnya di jalan raya Desa Pohijo, Kecamatan Sampung, Ponorogo. (ant/dwi)