Jumat, 29 November 2024

Tanda Tangan dan Tarian Dukung Papua Bagian NKRI dari Raya Darmo

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Aksi sejuta tanda tangan dukungan untuk Papua di momen Car Free Day Jalan Raya Darmo, Surabaya, Minggu (1/9/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Keluarga Besar Masyarakat Indonesia Timur di Surabaya menggelar aksi sejuta tanda tangan, dukungan untuk Papua di momen car free day, Jalan Raya Darmo, Minggu (1/9/2019).

Masyarakat Surabaya yang berkegiatan di car free day antusias menandatangani spanduk putih sepanjang lima meter sebagai bentuk dukungan bagi masyarakat Papua.

Spanduk itu penuh. Sebagian orang sampai membubuhkan tanda tangan menumpuk tanda tangan orang lain, atau di bagian sudut-sudut yang masih terlihat putih sehingga mereka harus berjongkok.

Marsekan Ibrahim Koordinator Aksi Keluarga Besar Masyarakat Indonesia Timur di Surabaya berorasi mengajak masyarakat mendukung Papua agar tetap menjadi bagian dari NKRI.

“Papua dan Surabaya adalah bagian dari Indonesia. Masyarakat Papua di Surabaya juga bagian dari NKRI. Mari kita beri dukungan agar jangan sampai terjadi perpecahan,” orasinya.

Kiki warga Kertajaya, yang datang ke car free day Jalan Raya Darmo bersama keluarganya, turut menandatangani spanduk itu. Dia sepakat dengan aksi ini. “NKRI harga mati!” Katanya.

“Jangan sampai terpecah lagi. Dari Sabang sampai Merauke harus tetap bersatu,” ujarnya kepada suarasurabaya.net sambil mengepalkan tangan.

Demikian halnya dengan Suci yang kebetulan juga warga di sekitar kawasan Kartajaya. Dia menyatakan, kegiatan seperti ini bagus untuk menunjukkan kepedulian masyarakat Surabaya.

“Bagus untuk pemersatu bangsa. Saya sepakat, kita warga Surabaya mendukung warga Papua. Apa yang terjadi kemarin tidak mewakili kami masyarakat Surabaya,” katanya.

Hitam kulit/ keriting rambut/ aku Papua//
Biar nanti langit terbelah/ aku Papua//

Demikian sepenggal lirik lagu Tanah Papua yang populer dinyanyikan Edo Kondologit, seorang penyanyi kelahiran Sorong, Papua. Lagu ini mereka nyanyikan bersama di Jalan Raya Darmo.

Para pengunjuk rasa mengajak masyarakat Surabaya lainnya untuk bernyanyi bersama. “Kita harus tahu lagu-lagu Papua, karena lagu-lagu Papua juga lagu Indonesia,” ujar Marsekan Koordinator Aksi.

Tidak hanya bernyanyi bersama, masyarakat yang sudah menandatangani spanduk juga ikut menari bersama ketika lagu Sajojo terdengar dari pengeras suara di mobil komando.

Marsekan sebagai koordinator aksi mengatakan, aksi ini untuk mengajak masyarakat Surabaya dan masyarakat Jawa Timur waspada pemecah belah bangsa memanfaatkan isu Papua.

“Masalah di Papua jangan sampai ditunggangi kepentingan politik. Orang Jawa Timur tidak rasis, wong Suroboyo tidak rasis. Ada pihak yang ingin adu domba masyarakat Papua dengan Surabaya soal Rasisme,” ujarnya.

Sejak beberapa waktu lalu, komunitas masyarakat Indonesia Timur atau Keluarga Besar Masyarakat Melanesia itu berunjuk rasa untuk mengajak masyarakat menyetop provokasi dan berita hoaks.

“Karena kami bangga dan cinta dengan Papua. Papua surga kecil yang turun ke bumi. Dan Papua bagian dari NKRI, dari dulu dan selamanya,” katanya.(den/iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 29 November 2024
26o
Kurs