Jumat, 22 November 2024

Tambak Sawah Masih Banjir, Eceng Gondok Masih Penuhi Sungai Cantel

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Jalan Blambangan Desa Tambak Sawah RT 5, RW 02, Kecamatan Waru pada Rabu (23/1/2019) siang. Foto: Denza suarasurabaya.net

Jalan Blambangan di Desa Tambak Sawah RT 05, RW 02, Kecamatan Waru, Sidoarjo, masih tergenang banjir, Rabu (23/1/2019). Banjir yang belum juga kering sejak Minggu (20/1/2019) ini baru pertama kali terjadi di lokasi itu.

“Memang langganan banjir, tapi cepat surut. Tahun ini banjirnya paling lama, dari hari Minggu baru surut tadi pagi,” ujar Muhyidin warga setempat saat ditemui di depan rumahnya.

Pemilik toko gas LPG itu saat ditemui sedang membersihkan kandang burung. Sementara, istrinya di dalam rumah sedang menguras air yang masuk sampai ke dapur.

“Senin itu jalan ini sampai ditutup. Karena airnya sudah terlalu tinggi tidak bisa dilewati kendaraan,” ujarnya. “Memang jalan ini dibandingkan jalan di sana lebih rendah, seperti perahu, makanya air ngumpul di sini.”

Ternyata, penyebab masih banjirnya sejumlah titik seperti di Tambak Sawah, sebagian wilayah permukiman di Desa Pranti, Kecamatan Sedati, juga di kawasan lain seperti di Perumahan Griyo Mapan, ada di Sungai Cantel yang penuh eceng gondok.

Di salah satu jembatan di Jalan Blambangan, Perbatasan Desa Tambak Sawah, Waru, dengan Desa Semampir, Sedati, Sungai Cantel penuh eceng gondok. Sementara, mesin pompa di rumah pompa yang ada di bibir sungai sempat rusak.

Samsudin petugas Rumah Pompa Tambak Sawah yang biasa disapa Pak Raden itu mengakui, mesin pompa air itu sempat rusak. Baru kemarin sore bisa berfungsi kembali. Sementara, ada batas pengoperasian mesin yang harus dipatuhi.

“Gara-gara diberitakan di koran, warga dan perangkat desa tadi pagi pada ke sini. Warga minta mesin pompanya dinyalakan terus. Ya sudah saya nyalakan sudah enam jam ini. Padahal batasnya cuma tiga jam,” katanya.

Sementara, pihak perangkat Desa Tambak Sawah yang ke lokasi itu pagi tadi sudah mengoordinasikan pembersihan eceng gondok di depan rumah pompa itu dengan warga setempat.

Sebagai langkah awal, para petugas desa ini menyiram eceng gondok itu dengan obat pembunuh tanaman. Memang, sebagian besar eceng gondok itu sudah mulai tampak mengering.

“Tapi ini, kan, tanaman yang hidupnya di air. Selama ada air yang mengalir, dia bakal hidup lagi kalau tidak dicabut sampai ke akarnya,” kata Pak Raden. “Ini sudah ada orang yang mau membersihkan, asal dibayar harian.”

Akibat merajalelanya eceng gondok dari jembatan sampai kurang lebih satu kilometer itu, aliran air sungai tidak lancar. Padahal, sungai ini tidak hanya menampung air dari Tambak Sawah saja.

Rumah Pompa yang dijaga oleh Samsudin itu berbatasan langsung dengan Perumahan Griyo Mapan Sentosa. Tidak hanya itu, sungai ini juga menampung air dari kawasan Tropodo, termasuk dari Wisma Tropodo dan Kepuh Permai.

Belum lagi air dari beberapa desa di Sedati yang juga mengalir di sungai itu sampai akhirnya bermuara ke Kali Buntung, lalu ke laut. Maka sejak Minggu kemarin, sungai pun meluap sampai ke rumah-rumah warga.

Tidak hanya di Sungai Cantel, di salah satu jembatan di Desa Tambak Rejo di atas salah satu cabang sungai Buntung juga tampak tumpukan sampah plastik dan spons seperti bekas potongan sendal.

Sungai ini juga tampak peres, airnya penuh hingga sampah itu tersangkut di bawah jembatan. Peresnya sungai ini akibat curah hujan yang cukup tinggi dan terjadinya fenomena supermoon yang mengakibatkan pasang air laut.

Di lokasi lain di Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Sidoarjo, ada sebuah jembatan yang melintasi sungai tempat bermuara Kali Buntung ke laut. Sungai itu juga masih peres.

Arif Zulkifli, warga Tambak Oso ketika ditemui di bibir sungai mengatakan, beberapa waktu terakhir ini pemerintah sudah melakukan pengerukan sedimen sungai atau normalisasi sungai.

“Minggu kemarin memang airnya sampai luber ke sini, tapi tidak sampai masuk ke rumah warga. Kalau pengerukan sudah dilakukan, kok. Kemarin saya juga ikut mengukur plengseng,” ujarnya.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs