Pemkot Surabaya terus berupaya untuk mengolah sampah dengan baik agar tidak menjadi permasalahan lingkungan. Tidak hanya diolah menjadi pupuk kompos dan daur ulang, sampah tersebut juga dimanfaatkan atau diubah menjadi listrik.
Eri Cahyadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mengatakan, Pemkot Surabaya akan menambah lima pusat daur ulang (PDU) baru. Itu akan tersebar di wilayah Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan, dan Surabaya Barat.
Dia memastikan, penambahan lima pusat daur ulang di Surabaya akan terealisasi pada tahun ini.
“Tahun ini nambah lima lagi (PDU, red) di beberapa kawasan di Surabaya pakai anggaran kita. Target? Tahun ini harus selesai semua. Cuma yang gak kita kasih di Surabaya Pusat, karena gak ada tempatnya,” kata dia.
Eri mengungkapkan, ada tiga pusat daur ulang di Surabaya yang saat ini sudah bisa menghasilkan energi listrik. Seperti di PDU Jambangan, Bratang, dan Wonorejo. Sedangkan beberapa PDU lainnya, masih mengelola sampah untuk pupuk kompos.
“Masih separuh ada yang listrik dan kompos. Kalau untuk pengelolaan listrik ada 3, yaitu Jambangan, Bratang, dan Wonorejo. Sisanya masih kompos,” kata dia.
Sementara itu, Karliansyah Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya dalam mengatasi permasalahan sampah. Terutama mengubah sampah menjadi listrik hingga pemanfaatan larva untuk proses penguraian.
Dia menilai, sejauh ini pengelolaan sampah di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara ASEAN, seperti Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Filipina. Dalam hal ini, Surabaya bisa menjadi leader pengelolaan sampah untuk negara lainnya.
“Surabaya menjadi leader dari hal pengelolaan sampah ini. Makanya, mereka (ASEAN, red) diajak ke sini untuk melihat. Bahwa ini tidak hanya wacana, tapi sudah dilaksanakan kok. Yang luar biasa lagi, yang melaksanakan bukan hanya pemerintah tapi juga masyarakat. Jadi inisiatif lokal sendiri,” kata dia.
Sebelumnya, pengelolaan sampah di Surabaya juga mendapatkan apresiasi dari sejumlah delegasi ASEAN yang hari berkunjung di Pusat Daur Ulang (PDU) Jambangan, Surabaya, pada Jumat (3/5/2019). Salah satunya, Dato Lim Jock Choi Sekertaris Jenderal ASEAN.
Dia mengaku kagum dengan sistem pengelolaan sampah yang dilakukan Surabaya dan ingin ini dicontoh oleh negara lainnya.
“Bagi saya ini sangat menarik. Terutama inisiatifnya yang luar biasa dalam menyikapi isu sampah plastik. Kami sangat senang bisa ke sini. Saya pikir ini bisa menjadi contoh bagaimana manajemen pengelolaan sampah di ASEAN, dan harus ditiru oleh kota-kota lain,” kata dia. (ang/tin/ipg)