Anthony Loke Siew Fook Menteri transportasi Malaysia, mengatakan Gojek bersama startup Malaysia Dego Ride akan memulai operasi dalam skala terbatas pada Januari 2020.
“Bike hailing menjadi komponen penting dalam menyediakan sistem transportasi umum yang komprehensif, sebagai moda untuk menghubungkan satu titik ke titik lain,” ujar Loke kepada parlemen, lansir Reuters, Selasa (5/11/2019).
Gojek dan Dego Ride akan mulai beroperasi selama enam bulan uji coba untuk mengukur jumlah permintaan terhadap layanan.
Proyek uji coba tersebut akan terbatas di Klang Valley, wilayah paling maju Malaysia, dan Kuala Lumpur ibu kota Malaysia. Pemerintah Malaysia juga akan mempertimbangkan untuk memperluas uji coba tersebut ke wilayah lain jika ada permintaan.
Program uji coba enam bulan tersebut akan memungkinkan pemerintah dan kedua perusahaan tersebut untuk mengumpulkan data dan mengevaluasi permintaan.
“Bike-hailing akan tunduk pada peraturan yang sama seperti yang ditetapkan untuk e-hailing,” kata menteri Loke, mengacu pada layanan ride-hailing yang telah ada sebelumnya dari Grab.
Masuknya Gojek ke Malaysia akan menciptakan tantangan besar bagi Grab, yang mempunyai pangsa terbesar di pasar e-hailing di Malaysia.
Grab, yang didukung oleh SoftBank Group, telah berjuang untuk beradaptasi dengan peraturan baru yang mewajibkan semua pengemudi untuk mengajukan permohonan lisensi, izin dan asuransi tertentu, dan harus diperiksa kendaraan serta kesehatan mereka.
Grab Malaysia, pada Oktober, mengatakan 52 persen dari mitra pengemudi telah memenuhi lisensi berdasarkan peraturan yang berlaku pada bulan yang sama.
“Ayo! Ini memang kompetisi yang sehat,” kata Grab Malaysia di Twitter setelah pengumuman dari menteri tersebut.(ant/tin/dwi)