Pemerintah akan membangun cable car (kereta gantung) yang memudahkan wisatawan menikmati matahari terbit dari Penanjakan, Bromo. Rencananya, pemerintah akan menggandeng investor asal Swiss untuk membiayai cable car itu.
Pengembangan kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (TNBTS) termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Pemprov Jatim pun mendorong pembangunan cable car itu untuk mempercepat pengembangan kawasan.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, selama ini wisatawan yang hendak menikmati matahari terbit di Puncak Penanjakan selalu berdesak-desakan. Keberadaan cable car dia harapkan menjadi solusi.
“Cable car ini opsi strategis, supaya wisatawan tidak desak-desakan. Yang mau melihat sunrise bisa lebih mudah. Nanti yang akan membiayai Swiss, karena Swiss punya pengalaman advanced untuk cable car,” katanya, Kamis (11/7/2019).
Khofifah mengatakan, rencana pembangunan kereta gantung ini menjadi salah satu pembahasan mengenai pengembangan BTS dalam rapat terbatas dengan Kabinet Kerja Joko Widodo Presiden di Istana Bogor, Selasa (9/7/2019) kemarin.
“Cable car ini salah satu instrumen yang kami ingin untuk percepatan pembangunan wilayah BTS,” ujarnya.
Tidak hanya tentang kereta gantung, pembahasan di ratas dengan Presiden RI mengenai pengembangan BTS juga mengenai koneksitas wilayah TNBTS dengan wilayah lain di Jawa Timur. Salah satunya dengan Sumenep.
Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo saat ini mulai dikunjungi kapal pesiar (cruise). Khofifah berharap, pelabuhan ini bisa terkoneksi sampai ke Pelabuhan Kalianget di Sumenep.
Beberapa rencana seperti pengerukan Pelabuhan Kalianget dan rencana meminta kerja sama Pelindo III pemilik salah satu pelabuhan di Tanjung Tembaga sudah dia sampaikan kepada Kementerian Perhubungan.
“Harapan kami, Tanjung Tembaga bisa nyambung sampai Kalianget, lalu kami ingin di Kalianget ada pengerukan, tidak cukup jembatan. Sehingga wisatawan asing yang kami harap semakin banyak masuk ke Jatim, punya banyak opsi ketika menggunakan kapal wisata,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi Jatim, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Taman Nasional Bromot-Tengger-Semeru mencapai 38.209 orang dan wisatawan nusantara mencapai 796.338 orang pada 2018 lalu.
Sinarto Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur mengatakan, dalam waktu dekat ini dia akan berkoordianasi dengan Badan Otoritas Pariwisata Bromo-Tengger-Semeru mengenai rencana pengembangan BTS, termasuk soal kereta gantung.
Namun, dia membenarkan bahwa kondisi di Puncak Penanjakan memang cukup membuat wisatawan berdesak-desakan. Kapasitas Puncak Penanjakan, menurut data yang ada hanya 800 orang, padahal wisatawan yang ada lebih dari itu.
“Ini data dari teman-teman di Disparta Probolinggo, jadi rata-rata kunjungan wisatawan saat peak season di Penanjakan itu sampai 4 ribu orang, lho. Hari biasa 1.000 orang. Memang over capacity. Saya kira, cable car ini memang akan menjadi solusi,” katanya.(den/ipg)