Tanggal 13 Mei 2018 menjadi tanggal penting bagi warga Surabaya, khususnya bagi para umat Katolik di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB), Surabaya. Tepat pada tanggal itu, sebuah ledakan bom terjadi dan menewaskan 6 orang di gereja tersebut.
FX Ping Teja DPP Kerasulan Umum Gereja SMTB mengatakan, peristiwa tersebut bagi gereja bukan sebuah tragedi. Lebih jauh, ia menganggap peristiwa itu sebagai peristiwa iman yang peru mereka pertahankan.
“Syukur pada Allah, sejak awal dari Romo kami (saat itu Romo Alexius Kurdo Irianto, red) itu sudah menekankan, ini bukan tragedi. Pelakunya bukan orang yang harus kita musuhi, malah harus kita ampuni dan kita doakan. Umat itu merasa ini bukan hal menakutkan,” kata FX Ping Teja ketika ditemui di Gereja SMTB, Surabaya pada Minggu (12/5/2019).
Ia mengaku, peristiwa yang terjadi setahun lalu itu adalah momen untuk menggugah diri bahwa keimanan umat Katolik harus makin dikuatkan. Melalui bimbingan Romo Alexius Kurdo Irianto, Romo Paroki saat itu, umat akhirnya bangkit dan menganggap peristiwa itu harus dijalani sebagaimana kisah pengorbanan Yesus.
Puncak situasi di Gereja SMTB kembali normal adalah pada momen perayaan Paskah yang berselang beberapa hari setelah Pemilu 2019 usai digelar. Ia menganggap, saat itu semua kegiatan telah kembali normal seperti sebelum peristiwa 13 Mei 2018, termasuk penjagaan oleh aparat keamanan.
“Memang awalnya cemas juga, dari kepolisian kan konsentrasi di penghitungan (suara Pemilu 2019, red), personel yang menjaga gereja minim, tapi kami sendiri dari intern sudah siap. Syukur semuanya berjalan lancar,” ungkapnya.
Pada Minggu (12/5/2019) pagi hari ini, pihak gereja juga melakukan ziarah ke makam para korban ledakan bom kala itu, yaitu Bayu, Evan dan Nathan. Sebenarnya masih ada tiga korban lagi, namun dua korban dimakamkan di Jawa Barat dan satu korban dibakar dan dilarung ke laut. Tak hanya itu, pada Senin (13/5/2019), gereja ini juga menggelar peringatan berupa doa bersama lintas agama untuk memperingati setahun peringatan bom Surabaya. (bas/tin/dwi)