Bandar Udara (Bandara) Abdulrachman Saleh Malang tinggal menunggu waktu untuk menjadi Bandara Internasional. Estimasi anggaran pengembangan bandara dari APBN sudah disiapkan.
Proyek internasionalisasi bandara enclave (bandara sipil di markas militer) itu sudah termuat dalam Perpres 80/2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Jatim.
Estimasi investasi yang termuat di Perpres itu tertulis Rp200 miliar. Salah satu proyek yang akan menggunakan investasi itu adalah penambahan runway, dari 2.500 meter yang ada menjadi 3.000 meter.
Dengan panjang runway 3.000 meter, bandara itu sudah bisa menampung pesawat sekelas Airbus. Saat ini, menurut Pemprov Jatim sebagai pengelola, pesawat Boeing 737 sudah bisa masuk.
Fattah Jassin Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim mengatakan, bandara kelas II itu sudah siap jadi bandara internasional. Apalagi, beberapa waktu lalu, bandara ini dinobatkan sebagai bandara terbaik.
Bandara yang dikelola Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) itu jadi The Best Airport di antara semua bandara kelas I, II, dan III yang dikelola UPBU, di ajang Bandara Awards ke-11 pada 2019 ini.
“Kalau dari jumlah penumpang. Bandara Banyuwangi itu sudah internasional, tapi penumpangnya baru 300 ribuan setahun. Abdulrachman Saleh sudah pernah 1,1 juta setahun,” katanya, Rabu (25/12/2019).
Fattah mengatakan, investasi APBN Rp200 miliar internasionalisasi Bandara Abdulrachman Saleh di Perpres itu juga untuk membangun infrastruktur pelengkap lain. Salah satunya ruang kedatangan.
“Pembangunan sebelumnya, maunya kedatangan dan keberangkatan jadi satu. Tapi ternyata prediksi itu meleset. Sekarang yang lebih besar kapasitasnya terminal keberangkatan,” katanya.
Fattah mengatakan, internasionalisasi bandara itu bergantung izin dari Menteri Perhubungan lewat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Dia memungkinkan, izin ini turun setelah infrastuktur selesai.
Selain izin Menhub, internasionalisasi juga perlu persetujuan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Fattah bilang, itu sudah teratasi. Beberapa waktu lalu Presiden sudah mengumpulkan semua pihak.
“Saya kira sudah tidak ada masalah. Presiden sudah memanggil Kepala Staf TNI AU, memanggil gubernur, Wali Kota Malang, Bupati Malang, dan Wali Kota Batu. Tinggal menunggu waktu,” katanya.
Fattah Optimistis, Bandara yang dikelola Pemprov Jatim itu akan menjadi bandara yang mengundang minat banyak wisatawan mancanegara. Karena Malang, kata Fattah, identik dengan Bandung.
“Ya, kan? Udaranya, suasananya. Malang Raya pusat pendidikan, pusat hortikultura, pusat produksi susu sapi. Lalu ada KEK Singhasari. Saya yakin akan jadi salah satu tujuan wisata favorit Indonesia,” ujarnya.
Kalau sudah menjadi Bandara Internasional Abdulrachman Saleh, Fattah yakin akan berdatangan wisatawan dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam. Setidaknya akan menarik wisatawan dari 10 negara di ASEAN.(den/tin)