Pihak Jasa Marga akhirnya menanggapi video yang sempat viral di media sosial, yang menayangkan seorang perempuan berjilbab kedapatan mencabut bunga, di sekitar 300 meter sebelum exit tol Karanglo, Kabupaten Malang.
Agus Triantyo Humas Jasa Marga Pandaan-Malang mengatakan, kejadian tersebut diduga terjadi akhir pekan lalu, sekitar 14 atau 15 Desember 2019. Pihaknya juga telah berhasil mengidentifikasi pemilik mobil Toyota Astra N 1416 RY itu. Namun, ia enggan menuduh bahwa si pemilik mobil itu lah yang mencabut bunga.
“Kami sudah mengumpulkan informasi tentang pemilik mobil tersebut, yakni warga Sumberasih, Probolinggo. Tapi kami tidak mau menyebut (nama) karena belum tentu yang memetik yang punya mobil, bisa jadi mobil rental,” katanya.
Ia menyampaikan, bahwa pihak Jasa Marga tidak akan menuntut pelaku secara hukum. Meski sebenarnya, perempuan tersebut dapat terjerat pasal tentang pencurian, mengingat bunga yang dicabut diperkirakan seharga Rp50-Rp100 ribu.
Namun, ia hanya meminta kesadaran bagi perempuan tersebut, untuk bersedia datang langsung ke kantor Jasa Marga untuk meminta maaf.
“Jasa Marga tidak menuntut, tetapi minta kesadaran aja biar nggak diulangi. Syukur-syukur kalau pelaku datang ke kantor, akan kami terima dengan tangan terbuka,” sambung Agus.
Jenis Bunga
Agus menjelaskan, jenis bunga yang dicabut oleh perempuan tersebut adalah jenis bunga Bungur (Crepe Myrtle/Lagerstroemia). Bunga bungur adalah sejenis tumbuhan berwujud pohon atau perdu yang dikenal sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan.
Kebanyakan, anakan bunga Bungur berasal dari biji yang keluar setelah proses pembungaan selesai. Bijinya berbentuk bulat berwarna coklat sebesar kelereng. Selain itu bisa juga diperbanyak dengan pencangkokan.
“Bunganya berwarna pink, bila mekar bersama-sama akan tampak indah,” kata Agus.
Ilustrasi bunga Bungur. Foto: kompas.com
Ia menambahkan, jalan tol Pandaan-Malang sengaja didesain tematik dengan tanaman pohon di kanan dan kiri jalan seperti bunga tabebuya, jacaranda dan flamboyan. Diharapkan, jalan tol menjadi indah berwarna-warni pada saat musim semi atau musim bunga.
Apalagi ditambah dengan latar belakang lanskap gunung, sawah dan perkebunan tebu, semakin dapat memanjakan mata pengguna jalan tol.
“Pada setiap pintu masuk (exit tol) dibuat taman dengan tanaman bunga perdu. Pada musim hujan seperti ini tanaman tersebut mulai berbunga,” tambahnya.
Ia juga berterima kasih, karena viralnya video tersebut, pihaknya dapat lebih memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga fasilitas termasuk juga keindahan tanaman di tol.
“Mari bantu kami menjaga investasi keindahan yang sudah kami buat. Nikmati saja, jangan dirusak. Jaga juga kebersihan tol, jangan buang sampah di jalan saat Anda berkendara,” ujarnya.(tin/ipg)