Semburan minyak di halaman rumah dinas PT. Classic Prima Carpet Industries di Jalan Kutisari Indah Utara, Surabaya diprediksi bisa berhenti secara alami. Amien Widodo Ahli Geologi ITS memprediksi, semburan minyak akan berhenti tidak lebih dari satu bulan.
“Kita mengharapkan ini berhenti sendiri. Jadi memang kalau nanti produksinya habis ya berhenti. Jadi pengalaman di beberapa (tempat, red) di Benjeng dulu tahun 2018 keluar, gak sampai sebulan hilang. Sekarang yang terjadi juga di Gresik, umumnya gak sampai sebulan,” ujar Amien Widodo pada Selasa (24/9/2019).
Meski diyakini bisa berhenti secara alami, Amien berharap ada pengawasan atau monitoring secara terus menerus dari Pemerintah pada semburan minyak di Kutisari ini. Ia juga tidak merekomendasikan jika lubang semburan minyak ini ditutup.
“Kalau ditutup tidak direkomendasikan. Karena bisa jadi ditutup di sini, pindah kesana. Karena retakan di bawah kan masih banyak,” kata Amien.
Ia lebih menyarankan agar pemerintah membuat bak kontrol besar untuk menampung semburan minyak yang keluar.
Ditanya kandungan dari minyak yang keluar, untuk sementara ia hanya memastikan ada kandungan karbon dan bukan gas metan. Terkait kandungan lain, ia belum bisa memastikan. Meski begitu, ia meyakini minyak yang keluar tidak mudah terbakar.
“Kalau mudah terbakar, sekarang semestinya sudah terbakar. Tapi kan enggak. Karena gasnya itu kecil, statusnya kan di bawah standar,” pungkasnya.
Sebagai Informasi, semburan minyak tiba-tiba muncul di sebuah rumah daerah Kutisari Indah Utara, Surabaya pada Senin (23/9/2019) sekitar pukul 13.00 WIB. Pada Senin (23/9/2019) malam, sebanyak 12 karung material telah disisihkan dari lokasi semburan. Hingga saat ini, polisi masih memasang garis polisi di sekitar area semburan. (bas/dwi/rst)