Sabtu, 23 November 2024

Selama 2019, Korpolairud Tindak 442 Kejahatan di Laut

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Irjen Pol. Lotharia Latif Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Baharkam Polri (depan) bersama jajarannya memeriksa salah satu kapal operasional untuk patroli perairan. Foto: Korpolairud Baharkam Polri

Anggota Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Baharkam Polri menindak 442 kejahatan terdiri dari kejahatan konvensional, kekayaan negara, antarnegara, dan kecelakaan di laut selama 2019.

Irjen Pol. Lotharia Latif Kakorpolairud Baharkam Polri melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (31/12/2019) mengatakan penegakan hukum yang dilakukan Mabes Polri sebanyak 33 kasus dan seluruh polda (156 kasus) sepanjang 2019.

Kejahatan konvensional sebanyak 215 perkara, kekayaan negara (99 perkara), kejahatan antarnegara (79 perkara), dan kecelakaan di laut (49 perkara).

Lotharia menyebutkan penegakan hukum termasuk pelimpahan kasus perikanan sebanyak 40 perkara, kasus terkait bahan peledak (83 perkara).

Berdasarkan catatan, Lotharia menyebutkan penyitaan barang bukti kasus terbesar pada 2019, yakni dua unit kapal ikan asing, 500 kilogram ikan campuran, 100 kg cumi kering, 77.700 ekor “baby lobster”, 700 kg kepiting telur, satu kontainer kepiting telur, serta 15 kg sabu-sabu.

Pada 2019 juga, Korpolairud Polri bersama Organisasi Wanita Selam Indonesia (WASI) menciptakan rekor dunia pada peringatan HUT RI-74 dengan membentangkan bendera merah putih terbesar (1.014 meter persegi), rangkaian penyelam terpanjang, serta melibatkan 3.131 penyelam di bawah perairan Manado, Sulawesi Utara.

Selama 2019, Korpolairud Polri juga menggelar berbagai kegiatan preventif, seperti patroli perairan Indonesia dan yuridiksi sebnyak 2.867 kali atau 31.425 jam, patroli perairan Selat Malaka (87 kali atau 1.511 jam), patroli perairan perbatasan (86 kali), pengamanan 10 titik area kapal berlabuh yang rawan kejahatan konvensional.

“Kita dapat apresiasi dari dunia karena dapat menurunkan jumlah kejahatan dari 36 kasus menjadi 17 kasus,” kata Lotharia, seperti dilansir Antara.

Sementara kegiatan preemtif yang dilakukan, yakni Polmas Perairan dan Sambang Nusa ke pulau terluar berpenduduk, “Quick Wins” untuk menangkal paham radikalisme, dan intelijen perairan.

Kegiatan internal lainnya saat HUT Korpolairud Polri ke-69 pada 1 Desember 2019, seperti kerja bakti rumah dinas, donar darah, olah raga bersama, dan perlombaan lainnya.

Lotharia mengungkapkan Korpolairud Polri memiliki 7.830 psersonel (Mabes Polri, polda, dan polres), 610 kapal, sembilan unit pesawat “Fix Wings”, 46 unit rotary, dua mako di Jakarta, 33 mako di polda, 292 mako polres, berbagai aset gedung, bangunan, serta “docking” kapal di Jakarta. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs