Sabtu, 23 November 2024

Sebagai Ketua, Presiden Palestina Berikrar Lindungi Kepentingan G77

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Xi Jinping Presiden China (kiri) dan Mahmoud Abbas Presiden Palestina menghadiri upacara penyambutan di depan Balai Agung Rakyat di Beijing, China, Selasa (18/7/2017). Foto: Reuters

Mahmoud Abbas Presiden Palestina pada Selasa (15/1/2019)–setelah memangku jabatan Ketua Kelompok 77 (G77) dan China di Markas PBB di New York– berikrar akan melindungi kepentingan kelompok tersebut.

“Kami meyakinkan Anda semua bahwa Negara Palestina, dalam mewakili G77 dan China mengenai semua masalah yang berkaitan dengan agenda Kelompok, akan menelusuri jalan yang ditapaki oleh para ketua sebelum saya, dan akan berjuang untuk menggolkan warisan dan tradisi Kelompok kita dalam penanganan tantangan di hadapan kita untuk mewujudkan kemajuan dan kemakmuran buat negara dan rakyat kita,” kata Abbas sebagaimana dikutip Antara dari Kantor Berita Palestina, WAFA.

G77 adalah sebuah badan kumpulan dari sepertiga negara anggota PBB, berdiri pada Juni 1964. Lembaga ini terdiri dari 134 negara berkembang yang punya tujuan mempromosikan kepentingan ekonomi mereka bersama dan meningkatkan kemampuan negosiasi kolektif mereka di PBB.

“Kami akan mencurahkan upaya kami untuk melindungi kepentingan Kelompok dalam semua komponen geografis, yang dibimbing oleh prinsip persatuan dalam keragaman, termasuk Afrika, dan dengan perhatian yang diperlukan buat Negara Kurang Maju, Negara Berkembang Pulau Kecil, Negara Berpenghasilan Menengah, serta rakyat yang berada di bawah koloni dan pendudukan asing, untuk menjamin agar tak seorang pun tertinggal,” kata presiden Palestina tersebut.

Presiden Abbas mengatakan perdamaian di Timur Tengah akan sangat meningkatkan pembangunan yang stabil dan berkelanjutan di semua negara di wilayah itu. Ia menuding bahwa kolonisasi Israel dan pendudukan atas Palestina merusak pembangunan di wilayah tersebut.

“Terwujudnya perdamaian dan keamanan di Timur Tengah akan secara mencolok meningkatkan kesempatan bagi terwujudnya pembangunan yang stabil dan berkelanjutan bagi semua negara di wilayah itu,” katanya.

“Namun, sangat disesalkan bahwa kolonisasi Israel yang berlanjut merusak pembangunan kami dan kemampuan bagi kerja sama dan koordinasi serta menghalangi kerekatan pembangunan masa depan buat semua bangsa di wilayah tersebut,” tambah Abbas.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs