Selasa, 26 November 2024

SMA Gratis Hingga Komitmen Cegah Sampah Popok di 99 Hari Kerja Khofifah-Emil

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur saat membuka Seminar Nasional Media Siber dan Rakerwil AMSI Jatim, Sabtu (18/5/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Pemerintahan Khofifah-Emil di Jawa Timur akan segera mencapai 99 hari kerja pada akhir bulan Mei 2019. Beberapa program kerja seperti penggratisan SMAN/SMKN di Jawa Timur dan Pencegahan sampah popok di sepanjang aliran Sungai Brantas menjadi sorotan.

Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur menegaskan, memasuki tahun ajaran baru Juli 2019, semua Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP) di semua sekolah SMA Negeri dan SMK Negeri di Jawa Timur akan digratiskan.

“Sudah tahun ajaran baru sudah gratis. Jelas. SMA Negeri atau SMK Negeri tidak ada SPP,” ujar Emil pada suarasurabaya.net pada Sabtu (18/5/2019).

Meski begitu, dalam kebijakan pembebasan biaya SPP ini, akan ada pertemuan dengan komite sekolah. Ia menegaskan apabila pada pelaksanaannya ada sumbangan yang sifatnya sukarela dan tanpa paksaan untuk menambah fasilitas atau kegiatan sekolah, Emil menilai hal ini tidak dilarang.

“Kita belum melihat ada larangan. Terlepas dari adanya program tistas (gratis berkualitas, red) ini,” katanya.

Sekolah Swasta juga akan diberikan bantuan, sesuai dengan surat edaran Gubernur tentang besaran SPP wilayah. Artinya. Jika SPP sekolah itu tinggi, maka bantuan hanya akan mengurangi besaran SPP. Jika biayanya rendah, akan ada pembahasan terkait pemanfaatan dana yang diterima untuk peningkatan kualitas pendidikan di sekolah swasta yang bersangkutan.

Sedangkan, program sungai brantas bebas sampah popok dikatakannya saat ini masih dalam tahap Trial atau percobaan. Saat ini baru terpasang satu percobaan CCTV yang dipasang di Jembatan Karangpilang, Surabaya.

“ini lagi kita evaluasi apa saja kendalanya, potensinya untuk kita tambah perluas,” tambah Emil.

Ia juga mengaku telah membahas hal ini dengan Khofifah untuk mematangkan RPJMD dan mematangkan sinergi jaringan fiber optic yang ada. Kota Surabaya misalnya tentu memiliki kabel fiber optic yang banyak, dan berbeda dengan daerah lain.

“Jadi kita ingin coba sinergi dengan ketersediannya (kabel fiber optic, red) itu untuk memperkuat keberadaan CCTV yang bisa mencegah sampah makin mengotori sungai strategis yang ada di wilayah kita,” pungkasnya. (bas/ISS))

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
34o
Kurs