Risma Imbau Pengemasan Daging Kurban Tidak Pakai Kantong Plastik

Menjelang Idul Adha 1440 Hijriah, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengimbau masyarakat tidak memotong dan membuang limbah hewan kurban di sembarang tempat. Risma juga mengimbau pengemasan hewan kurban yang dibagikan agar tidak menggunakan kantong plastik, karena dapat mencemari lingkungan.

“Tidak boleh motong hewan kurban di sembarang tempat ya. Karenakan efeknya bisa penyakit dan sebagainya. Kemudian tempat juga kita cek, tidak boleh dekat perumahan (pemukiman),” kata Risma, Senin (5/8/2019).

Risma juga menyarankan, pengemasan daging hewan kurban yang akan dibagikan agar tidak mengunakan kantong plastik. Sebab, menurut Risma, sampah plastik sulit terurai dan akan berdampak pada lingkungan.

“Kami berharap seperti itu, sebenarnya bisa pakai daun (mengemasnya, red),” katanya.

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya akan melakukan sidak penjualan hewan kurban mulai Selasa (6/9/2019) besok.

Meita Irene Wowor Kabid Peternakan dan Penyuluhan DKPP Surabaya menyampaikan, sidak penjualan hewan kurban akan dimulai dari kawasan Mulyosari kemudian menyisir ke kawasan lainnya. Dalam pengawasan lapanagan, sedikitnya 10 petugas yang akan diturunkan.

“Nanti kalau sudah mendekati hari H, pemeriksaan hewan akan dilakukan secara terpadu dengan Persatuan Dokter Hewan Indoneia (PDHI) Jatim,” katanya.

Ia mengatakan, selain memeriksa kesehatan hewan kurban, para petugas juga akan memeriksa kelayakannya untuk kurban. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penyakit yang diidap hewan kurban tak ada yang fatal.

“Kebanyakan iritasi mata karena kena debu dan diare,” kata Meita.

Berdasarkan data tahun sebelumnya, di Surabaya terdapat lebih dari seratus tempat penjualan hewan kurban. Hewan kurban yang dijual di Surabaya rata-rata berasal dari sejumlah kota di Jawa Timur, di antaranya dari Probolinggo, Malang, Lamongan, dan Gresik. (bid/tin/ipg)